Duh! Korban PHK Naik 5 Kali Lipat, Mayoritas dari Sektor Manufaktur

PORTALTERKINI, Jakarta. Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) mencatat bahwa keseluruhan angkatan kerja, setelah mengalami penghentian pekerjaan (PHK), 2025. Februari mencapai 18.610 orang.

Direktur Jenderal India Anggor Putri, India Anggor Putri, mengatakan kasus pemecatan adalah yang paling umum di sektor produksi. 

“Masih ada produksi, pekerjaan yang menuntut, industri furnitur,” kata jurnalis India kepada wartawan pada hari Kamis (10/4/4/4/4/5/2025).

Namun demikian, jumlah total karyawan di sektor ini, termasuk lima sektor, yang paling menderita kasus transmisi, tidak membahas secara menyeluruh.

Menurut kapal, ada banyak faktor yang mengarah pada peningkatan kasus pemecatan di negara ini. Salah satunya, yaitu kondisi global, penuh dengan ketidakpastian.

“Alasannya berbeda, sama seperti kemarin. Lebih karena kondisi global,” katanya. 

Sejauh data Kementerian Tenaga Kerja, karyawan bersama hingga 2025 Februari mencapai 18.610 orang. Secara terperinci. Kasus transmisi tertinggi terjadi dalam fenomena pusat, yang merupakan 10.677 orang diikuti oleh 3.530 orang.

Lalu ada 2.650 orang di wilayah khusus Jakarta, Banten dari Java East 978 dan 411.

2025 Februari Jumlah karyawan yang dikeluarkan dari tahun 2025 Januari meningkat lima kali, yang dicatat oleh 3.325 orang.

2025 Januari Kementerian Tenaga Kerja mencatat bahwa kasus pemecatan tertinggi terjadi di wilayah khusus Jakarta, yang mencapai 2.650 orang. Pemecatan terbesar kedua dari Riau berangkat menjadi 323 orang, diikuti oleh 149 orang Banten, 84 orang di Bali dan 23 orang di Jawa Barat. Informasi tentang informasi adalah data yang termasuk dalam Kementerian Tenaga Kerja. 

Periksa pesan dan artikel lainnya di Google News dan WA Channels

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *