
Produsen Elektronik RI Waswas Dampak Kebijakan Tarif Tinggi Trump
PORTALTERKINI, Jakarta – Asosiasi Perusahaan Industri Elektronik (Gabel) berpikir bahwa risiko kebijakan tarif tinggi untuk bea impor dapat melanda industri nasional. Indonesia akan menjadi target sederhana untuk produk elektronik dari negara -negara yang terpapar resep tinggi oleh presiden Donald Trump.
Sekretaris Jenderal Gabel Daniel Suhardiman mengatakan untuk perusahaan elektronik bahwa politik. Karena pasar domestik Indonesia yang masih merupakan langkah-langkah non-tarif minimal, potensi harus dibanjiri dengan produk.
“Jika kita melihat ancaman serius bagi industri lokal, Dan, Daniel mengatakan kepada Bisnis pada hari Kamis, 3/27/2025,” jika kita melihat ancaman serius bagi industri lokal, “katanya.
Menurut Daniel, Indonesia sebenarnya bisa mendapatkan peluang dari produsen elektronik raksasa yang melarikan diri dari Cina untuk menghindari tarif tinggi di Amerika Serikat yang digunakan oleh Presiden Trump.
Namun, partainya benar -benar menemukan bahwa produsen elektronik Cina memberikan prioritas untuk bergerak dan berinvestasi di Thailand, Malaysia dan Vietnam.
“Di sisi lain, perlu pasar untuk menyerap produk Cina, dan tentu saja orang Indonesia adalah pilihan seksi karena kita lemah NTM (-tariff target).” Katanya.
Menurut Daniel, pemerintah harus memperkuat kebijakan non -tarif yang dilakukan oleh Kementerian Industri dan Perusahaan Energi dan SNI wajib dan sumber -sumber mineral yang memperluas penerapan label hemat energi (LHE).
Namun, ini tidak akan efektif jika relaksasi impor masih terjadi. Oleh karena itu, revisi Menteri Peraturan Perdagangan No. 8/2024 harus segera diterapkan dan dipercepat.
Perusahaan elektronik juga berpendapat bahwa rencana untuk mentransfer port atau titik masuk ke timur -indonia bukan hanya sebuah wacana.
“Dalam jangka pendek, kami terus meningkatkan efisiensi dan efisiensi pekerjaan. Seperti yang telah saya dengar, kami akan mencoba untuk tidak muncul meskipun telah dimulai WoW di tingkat ritel elektronik, tetapi informasi ini mungkin kurang akurat.”
Sebelumnya, peneliti ekonomi dari Economic and Finance Development Institute mengatakan bahwa produk elektronik dan komponen Ario DP Irhamna dapat terpapar dengan tingkat ekspor yang tinggi ke Amerika Serikat jika mereka memperluas tarif tarif mereka untuk produk teknologi.
Menurut ARIO, industri elektronik Indonesia yang sedang berkembang mungkin terpengaruh. Sementara itu, nilai ekspor produk elektronik (HS 85) meningkat 4,18 miliar dolar pada tahun 2024 atau mencapai $ 3,45 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Periksa berita di Google News dan WA Channel dan artikel lainnya