Bank Jakarta Beberkan Potensi Besar Bisnis di Bank Maluku Malut

PORTALTERKINI, Jakarta – Bank Jakarta (sebelumnya Bank DKI) telah membuka pemungutan suara pada alasan di balik langkah -langkah strategis untuk masuk sebagai kontrol lain dari pemegang saham di Maluku Bank Malut. 

Direktur Presiden Bank Jakarta Agus H. Widodo mengatakan keputusan itu tidak dibuat secara langsung, tetapi melalui bisnis yang mengantarkan bisnis dan analisis yang luas tentang potensi ekonomi, terutama Indonesia Timur.

“Bank Maluku Malut, kami tidak datang dari masuk. Kami melakukan ketekunan yang tepat baik dalam keuangan maupun hukum yang dilaksanakan oleh konsultan terhormat. Hasilnya baik, yang meyakinkan kami,” kata Agus ketika mereka bertemu pada hari Minggu (2/22/2025).

Pada saat yang sama, Bank Jakarta saat ini adalah 7% dari pembagian Maluku Malut dan telah menjadi kontrol kedua pemegang saham melalui Sistem Integrasi Bank (Cub).

Menurut Agus, Wilayah Timur telah menyelamatkan Indonesia, terutama di Malaku utara, potensi ekonomi yang luar biasa, yang merupakan alasan utama bagi Bank Jakarta untuk melihatnya sebagai tempat strategis untuk ekspansi.

“Potensinya hebat, gubernur [DKI Jakarta] hanya memberikan pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara 34%. Ini adalah yang tertinggi di Indonesia. Artinya, daerah ini masih [prospektif bisnis],” jelasnya.

Secara terpisah, pemimpin eksekutif pengawas perbankan OJK Dian Ediana Rae, yang menyelesaikan kolaborasi KUB antara DKI Bank dan Maluku Bank Malut, mengatakan bahwa culboborasi. “Pondok baru dibuat di Maluku Bank Malut, dan ditandatangani. Ada beberapa lagi di dalam pipa, kita akan lihat nanti,” kata Dian. 

Dian juga menekankan bahwa KUB adalah langkah untuk pindah ke bank yang tidak mencapai modal RP3 triliun utama terendah. Dia mendesak Bank Jakarta untuk segera pindah ke kelompok perbankan berdasarkan Core Capital (KBMI) 3 dengan target modal besar lebih dari Rp14 triliun.

“Kelas itu penting. Bank dengan kontribusi besar bagi perekonomian lebih besar. Mungkin dalam IPO nanti, itu akan membantu untuk mempercepat,” katanya. 

Gubernur DKI Jakarta Pramono sebelumnya telah menyebutkan bahwa penggabungan dua bank sebagai bentuk konkret kepatuhan terhadap peraturan, serta bentuk kerja sama antara daerah. 

“Kita melihat bahwa kemitraan ini bukan hanya masalah modal, tetapi juga menghirup perkembangan Indonesia dari pinggiran dengan cara yang nyata, dengan Jakarta sebagai fasilitator,” katanya. 

Menurut Pramono, Maluku -Gubernur Hendrik Leluerissa mengatakan kerja sama ini akan meningkatkan layanan sosial dan perusahaan lokal. “Dengan dukungan dari Bank DKI, kami yakin bahwa BMM [Bank Maluku Malut] dapat mempercepat transformasi jasa keuangan dan memiliki dampak positif pada ekonomi kawasan,” katanya.

Pada saat yang sama, Maluku Utara -Gubernur Sherly Tjoandra telah meningkatkan bahwa kerja sama ini penting di tengah ketidakpastian keuangan dan percepatan perbankan.

Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *