Shopee – TikTok Tokopedia Kembali Diterpa Kabar PHK

Bisus.com, Jakarta-Electronic Commerce Dev Indonesia, Toko Toko dan Tokopidia Toko kemungkinan akan menutup pekerjaan (PHK) di tengah-tengah kondisi ekonomi yang lebih kompleks. Tahun lalu, dua perusahaan juga menurun.

Dari tahun 2024 hingga Mei 2025, Tokopidia mencatat gelombang kebebasan, yaitu pada Juni 2024.

Pembubaran dilakukan setelah proses penggabungan antara Tokopidia dan toko TechTok, di mana jumlah karyawan dipengaruhi oleh sekitar 450 orang, atau setelah merger, sekitar 9 % dari total karyawan gabungan.

Berita keselamatan itu terdengar lagi tahun ini. Di media sosial, sebagai orang tua, sebagai orang tua, mengurangi kekurangan ini, 80 % pekerja mengurangi dan hanya meninggalkan ratusan karyawan di Indonesia. Sebelum berita itu terungkap, tiket dan Tokopidia belum menanggapi.

Betdance saat ini memiliki 75 % saham Tokapidia. Betdance telah membayar $ 1,5 miliar atau rp23 triliun untuk membeli Tokyapidia untuk memaksimalkan bisnis e -commerce toko Tuktok di Indonesia.

Batdons sangat tergantung pada Trickyak. Pada tahun 2024, pada saat pendapatan byestone meningkat 29 % atau menyentuh $ 155 miliar. Lebih dari seperempat telah disumbangkan dari bisnis penjualan internasional Takotok Shop.

Indonesia adalah negara konsumen tektik terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Pada Juli 2024, menurut statistik, Indonesia memiliki sekitar 157,6 juta pengguna, yang berada di luar Amerika Serikat dengan 120,5 juta pengguna.   Toko

Sementara itu, dari tahun 2024 hingga Mei 2025, Shapei melakukan dua gerakan operasi di Yogicarta, di area upah minimum dibandingkan dengan Jakarta. Untuk karyawan yang belum siap, Shapi memberikan kesempatan untuk melanggar tugas.

Untuk pertama kalinya pada tahun 2024, telah dilaporkan bahwa lebih dari 1.000 staf toko telah mempengaruhi kinerja dan pergerakan kelompok operasi. April 2025 mendatang – Mei.

Berita yang melakukan toko sewaan. Namun, administrasi toko menekankan bahwa apa yang terjadi adalah pergerakan beberapa kelompok operasi di Jawa Tengah, bukan pemecatan yang meluas, meskipun masih diakui bahwa ribuan karyawan telah dipengaruhi oleh kebijakan kinerja dalam dua tahun terakhir.

Pada hari Rabu (5/28/2025), Wakil Direktur Direktur Hubungan Masyarakat Radenal Natapravira mengatakan, “Pada saat ini, ada gerakan tim untuk menciptakan proses kerja lain yang efektif, karena beberapa kelompok operasi telah ditempatkan di daerah tersebut sejak tahun lalu.”

Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *