Stimulus Lebaran Dorong Paylater Tumbuh di Tengah Perlambatan Ekonomi

PORTALTERKINI, Jakarta – Impuls Idul Fitri menjadi katalis positif yang mempromosikan konsumsi masyarakat ketika indikator ekonomi makro menunjukkan pengurangan daya beli.

Impuls ini disambut oleh PT Indodana Multi Financial Company ketika distribusi pembelian sekarang membayar kemudian (BNP) atau pinjaman pembayar. Dari data, kecenderungan permintaan pembayar pajak selalu meningkat selama Idul Fitri. 

“ Kami memahami bahwa kondisi ekonomi makro saat ini menunjukkan dinamika yang harus diprediksi. Hilir dari Indeks Iman Pelanggan (IKK) mencerminkan publik dengan pengeluaran dana, tetapi di sisi lain, Idul Fitri harus tetap menjadi momen penting dari peningkatan konsumsi, ”kata Direktur Invan Duananto, Ivan Duananto, Kamis (27/27/2025).

Bergantung pada kondisi ekonomi makro, Badan Statistik Pusat (BPS) telah merilis data bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) telah mengalami deflasi 0,09% dari Februari 2025 (dari tahun ke tahun).

Dengan demikian, Indeks Kepercayaan Pelanggan (IKK) menunjukkan pengurangan 0,8 poin pada Februari 2025 hingga 126,4 Januari, 127,2.  Indeks hasil Bank Indonesia (BI) telah menurun dalam dua berturut -turut, pada bulan Desember 2024 setelah pertumbuhan.

“Untuk melakukan kondisi ini, Indodana Pailer terus memperluas akses dan layanan pada pedagang yang lebih beragam di seluruh Indonesia, termasuk segmen kebutuhan primer dan domestik sehingga pengguna dapat menggunakan layanan BNPL untuk pembelian yang lebih direncanakan,” katanya.

Ivan juga mengatakan bahwa perusahaannya juga memastikan fleksibilitas dan promosi khusus tenor, yang membantu masyarakat untuk mengelola keuangan dengan lebih hati -hati selama periode ini.

“Kami juga menyelesaikan sistem skor kredit yang lebih hati -hati dan selektif untuk menentukan pengurangan Indeks Keyakinan Konsumen untuk pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan yang diharapkan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Nailul Huda, Direktur Pusat Studi Ekonomi dan Hukum Pusat Ekonomi Digital (Celios), menjelaskan bahwa meskipun IKK, yang menunjukkan lebih dari 100 level, berarti bahwa konsumen tetap optimis tentang kondisi ekonomi, pada Februari 2024 ada tanda memperlambat konsumsi rumah.

Menurutnya, salah satu keputusan yang dapat diperlambat dengan penggunaan rumah tangga adalah dukungan untuk pendanaan perbankan dan tidak ada dana bank.

“Jika kami menemukan bahwa peningkatan maksimum, BNPL, meskipun faktor energi pembelian, persyaratan BNPL cukup penting.

Pendanaan BNPL oleh perusahaan keuangan pada Januari 2025 meningkat sebesar 41,9% dan RP7,12 triliun. Sementara itu, pinjaman yang buruk atau dana yang tidak menguntungkan (NPF) dapat dijaga pada tingkat 3,37%, meskipun meningkat sebesar 2,99% ke posisinya pada bulan Desember 2024.

Periksa berita dan item lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *