MSIG Life Sarankan Fitur CoB Asuransi Kesehatan Tak Jadi Kewajiban

PORTALTERKINI, Iacarta – PT MSIG LIFE LIFE LIFE TBK Company. .

CEO dan presiden MSIG Life, Wiantto Chen, menganggap bahwa mereka harus memilih produk asuransi kesehatan mereka untuk konsumen.

“Tidak semua produk asuransi kesehatan harus mencakup opsi COB. Opsi penawaran akan lebih baik. Ini untuk memastikan kebebasan konsumen. OJK [Kantor Jasa Keuangan] juga harus memperhatikan dampak peraturan ini dalam daya saing bagian Kesehatan Nasional,” Wiantto Business, dikutip pada hari Senin (24/03/2025).

Diagram COB saat ini dibahas oleh OJK dalam desain surat edaran tentang penerapan produk asuransi kesehatan. WIANC percaya bahwa kerja sama asuransi swasta dengan Kementerian Kesehatan dan Kesehatan BPJ sangat penting untuk memastikan peraturan yang harmonis dan efektif.

Aturan yang mengalami distribusi klaim kesehatan antara asuransi swasta dan kesehatan BPJS diatur dalam keputusan Menteri Kesehatan (KMK) 1366/2024. Singkatnya, klaim kesehatan dalam sistem COB yang akan bertanggung jawab atas kesehatan BPJS adalah 75% dari tarif INA-CBGS, sementara perbedaan dalam biaya layanan yang ditransmisikan oleh asuransi swasta diperkirakan menjadi batas maksimum 125% dari tarif BPJS INA-CBG.

Mengenai divisi pemuatan ini, Wianto percaya bahwa 125% dari divisi ini ideal untuk tingkat INA-CBG, karena ini akan membuat para peserta menggunakan COB BPJ dan diperkirakan akan mengurangi hubungan antara perawatan kesehatan dalam asuransi swasta. 

“Namun, jika mungkin, pembuat sepatu ini juga dapat digunakan untuk fasilitas medis yang bukan BPJ, di mana kesehatan BPJS dapat bertahan maksimum 75% tergantung pada tingkat INA-CBGS dan manfaat dari biaya kesehatan akan dimasukkan dalam manfaat pribadi,” jelasnya.

Sebelum mengeluarkan Peraturan Asuransi Kesehatan OJK, ia mengumpulkan saran dari para pemain asuransi. Dalam hal ini, Wianto telah menyarankan bahwa harus ada kejelasan mekanisme COB, termasuk klaim untuk klaim, dokumen yang diperlukan dan tenggat waktu untuk menyelesaikan klaim.

Selain itu, harus ada panduan yang jelas tentang bagaimana perbedaan tarif antara biaya INA-CBG dan perangkat referensi canggih juga mencakup perhitungan dan pembayaran. Setelah itu, harus ada konfirmasi apakah COB dapat digunakan untuk fasilitas medis yang tidak termasuk dalam jaringan medis BPJS.

Ketiga, Wiantto telah mengusulkan standardisasi terintegrasi dari sistem informasi antara BPJ dan asuransi swasta untuk memfasilitasi pertukaran data dan mempercepat proses klaim.

Penting juga untuk meminimalkan kesalahan dan memfasilitasi koordinasi sesuai dengan standardisasi format data dan kode diagnostik.

Kelimat, perlu untuk memberikan ketentuan perlindungan konsumen di mana sistem COB juga berisi ketentuan yang jelas tentang hak dan kewajiban peserta asuransi, termasuk mekanisme pengaduan jika terjadi perselisihan.

“Juga perlu untuk transparansi sehubungan dengan manfaat perawatan kesehatan dan asuransi swasta dan peserta asuransi swasta tidak bingung,” pungkasnya.

Informasi dalam proposal CSEOJK tentang implementasi produk asuransi kesehatan dalam huruf b nomor 3 baca “asuransi kesehatan harus berisi fungsi koordinasi (koordinasi laba) dengan BPJS”.

Sementara itu, asuransi, garansi, dan pengawasan pensiun dari dana pensiun OJK, Iwan Pasil, mengatakan bahwa pertandingannya mencatat kontribusi pemain industri dan beberapa proposal dimasukkan sebagai ulasan.

“Kami merangkum masuknya ke industri dan memasukkan beberapa masuk ke dalam perbaikan proposal peraturan. Diharapkan bahwa proposal yang diperbaiki akan dikonsultasikan dengan industri dan pihak lain untuk mendapatkan kontribusi,” kata Iwan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *