
LPS Beberkan Rencana Kebijakan dan Sasaran Kinerja Tahun Ini
PORTALTERKINI, Jakarta – Deposit Insurance Company (LPS) mengungkapkan penilaian efektivitasnya pada tahun 2024, serta rencana dan tujuan kebijakan yang diluncurkan pada tahun 2025.
Dalam publikasi Daily Edisi Bisnis Indonesia pada hari Rabu (04/16/2025), poin pertama adalah fokus, yang merupakan penguatan koordinasi dan sinergi antara Komisi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Secara teratur atau kapan saja untuk memantau dan mempertahankan stabilitas sistem keuangan.
“Rencana 2025 terus meningkatkan sinergi dan koordinasi antara KSSK dan lembaga untuk mempertahankan stabilitas sistem keuangan dan denyut nadi pertumbuhan ekonomi,” tulis LPS.
Poin kedua terkait dengan pemahaman publik dan peningkatan kepercayaan pada program jaminan setoran LPS. Sejauh ini, sosialisasi dan pendidikan negara sedang dilakukan dalam hasil indeks meningkatnya pemahaman dan kepercayaan diri masyarakat, sehingga akan diakui ulang tahun ini, kata LPS.
Kekhawatiran lebih lanjut tentang implementasi jaminan setoran yang efektif. LPS mengatakan definisi dan penilaian tingkat garansi (TBP) akan terus mempertahankan stabilitas impuls pertumbuhan ekonomi, sistem keuangan, dan kebijakan kelembagaan.
“Mempertahankan kecepatan pembayaran klaim jaminan kepada pelanggan untuk mempertahankan kepercayaan publik di bank,” lanjut piringan hitam.
Paragraf 4 terkait dengan efektivitas dan efisiensi implementasi lisensi bank. Antara lain, solusi perbankan yang efektif didorong untuk mempercepat pembersihan bank, mengoptimalkan pemulihan aset dan model operasi perbankan.
Selain itu, LPS pertama kali mencari resolusi swasta (lisensi industri sektor swasta/perbankan) melalui akuisisi investor dan pembelian dan asumsi, sambil meningkatkan persiapan LP ketika menerapkan rencana restrukturisasi bank.
Akhirnya, LPS terus mempersiapkan implementasi Program Jaminan Politik (PPP) yang akan diimplementasikan pada tahun 2028.
“Terus menyelesaikan persiapan politik dan implementasi dan pengembangan sumber daya manusia dalam persiapan untuk implementasi PPP,” laporan itu menyimpulkan.
Lihat Berita dan Artikel Lainnya di Google News dan WA Channel