ByteDance Panaskan Persaingan Pasar AI dan Cloud RI, Saingi Alibaba hingga Amazon

PORTALTERKINI, Jakarta – Blytedance, melalui Byteplus -nya, memperluas cloud dan kecerdasan buatan (AI) ke pasar Indonesia dengan menargetkan pasar, startup, dan perusahaan MSME. Perusahaan akan mencoba merebut pasar Alibaba Cloud dan AWS yang pertama.

Leon Chen mengatakan dalam pengantar regional untuk menyediakan produk superior mereka, Byteplus tidak hanya tergantung pada layanan yang bersaing, serta kerja sama dengan mitra lokal di negara ini.

Dalam 3-5 tahun ke depan, Byteplus percaya bahwa ia dapat menerima sekitar 100 mitra, yang juga akan memainkan peran sebagai perpanjangan dari perusahaan.  Dalam jangka panjang, Byteplus ambisius untuk menjadi pelopor pasar untuk layanan intelijen buatan dan layanan cloud di negara ini. Byteplus akan menghadapi pemain lain dari awan besar seperti AWS, Microsoft, ke Alibab.

Lyon berkata di Jakarta, Kamis (25.4.2025). Afiliasi Perusahaan, Toto Sujiri (DCII)

Byteplus secara resmi meluncurkan layanan teknologi canggih di Indonesia. Salah satu karakteristik luar biasa yang dibawa oleh Byteplus, teknologi vokal Indonesia yang dapat menangkap ritme lokal dan intonasi model, memberikan pengalaman pengguna yang lebih alami dan menurut budaya Indonesia.

Sebagai bagian dari ekspansi ini, Byeplus PT Sarana Pacindo, yang dibentuk melalui proses menggabungkan layanan data data (FDS) dan kelompok PAC dari Maret 2025, sebagai mitra lokal strategis di Indonesia.

Pada saat yang sama dalam laporan keuangan PT DCI Indonesia TBK. (DCII) 2025. Marta, FDS adalah salah satu perusahaan DCII.

Byteplus juga membangun infrastruktur pusat data di Jakarta untuk memastikan bahwa layanan cloud dan dan mereka dapat memenuhi kebutuhan teknis dan mengatur pasar Indonesia. Dengan infrastruktur ini, Byteplus bertujuan untuk memberikan kinerja yang optimal dan teknologi rendah kepada pelanggan di Indonesia.

Lyon menambahkan bahwa perusahaan memiliki komitmen kuat untuk membantu ekosistem digital di negara ini. 

Penampilan perusahaan perawat, ayah dari Tictok, menuangkan investasi dalam jumlah $ 10 juta, yang akan meningkat untuk perluasan pasar Bajplan di Timur Tengah, Eropa, Asia dan Pasifik, termasuk Indonesia.

“Kami menginvestasikan $ 10 juta untuk mendukung perluasan ekosistem lokal Indonesia dan memberikan pelatihan gratis,” kata Lyon.   Krisis bakat

Sebelumnya, tahun 2024. Tahun, Amazon Web Services (AWS) menemukan bahwa ketersediaan bakat digital adalah tantangan selain misi terbesar di Indonesia dalam mendorong transformasi digital dan mempercepat ekonomi digital.

Selain itu, AWS percaya bahwa ekonomi digital mengingatkan koin logam ganda, yang di satu sisi memiliki potensi besar, tetapi juga dalam jangka panjang. Namun, jika transformasi digital berlanjut, ekonomi digital dapat dikembangkan dengan cepat.

Pemimpin AWS Indonesia Anthonymini Anini mengatakan bahwa ketersediaan bakat digital adalah tugas domestik untuk semua pihak, termasuk perusahaan, harus diselesaikan, untuk pergi ke ekonomi digital.

Menurutnya, jika bakat digital siap, fase berikutnya adalah membangun jiwa untuk menjadi produk dan bukan hanya konsumen. Ini menganggap bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi lebih dari 278 juta orang.

Di sisi lain, Anthony mengatakan bahwa ekonomi digital telah berkontribusi 4,66% untuk ekonomi Indonesia pada tahun 2024. Tahun, dan di masa depan pemerintah juga menetapkan 18% dari PDB (PDB).

“Akan sangat bagus bahwa akan ada banyak pengusaha. Jadi kita tidak hanya tidak menyia -nyiakan apa yang ada di luar negeri, tetapi kita juga memproduksi dan” kata Anthony dalam kelompok media.

Untuk alasan ini, Anthony mengatakan AWS bertekad untuk menjadi titik balik di Digital Indonesia dalam dua cara, yang merupakan bakat dan teknologi. Adapun bakat digital, AWS Indonesia telah melatih lebih dari 800.000 bakat Indonesia dalam keterampilan mendung sejak 2017. Tahun.

Periksa berita dan artikel lain tentang Google News dan WA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *