
IHSG Anjlok, Asuransi Jiwa Tetap Optimistis Hadapi Volatilitas Pasar
PORTALTERKINI, Jakarta – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), memantau pasar saham telah pendek – tidak mengganggu dan merusak stabilitas industri pada akhirnya. Sebagai konteks dari banyak perusahaan asuransi mengandalkan pendapatan investasi, termasuk perusahaan saham untuk mendapat untung dan membayar klien.
Dalam hal ini, harga saham dicatat menjadi 9,19% atau kurang dari 598,55, hingga 5,912,06 pada hari Selasa (8/4/2025). Selama hari ini (9/4/20/2025), menghina, turun 0,47% menjadi 5.967 dalam kursus penutupan. Amandemen JCI disebabkan oleh kebijakan presiden AS, Donald Trump, pada bulan April, mengumumkan tarif semua negara. Akibatnya, pemegang saham dunia seperti Nasdaq, S&P & P 500, dan Dow Jones juga lemah.
CEO Aaji Togar Pasabui menekankan bahwa pasar hilir adalah bagian dari tren investasi dan industri asuransi jiwa memiliki strategi yang kuat untuk ditangani.
“Kami berharap depresiasi ini bersifat sementara dan tidak akan terjadi dalam keseluruhan keseluruhan keseluruhan keseluruhan (9/4/2025).
Togar menjelaskan bahwa kualifikasi industri asuransi jiwa panjang dan penggunaan manajemen risiko yang ketat memberikan pengetatan resistensi tekanan pasar. Portofolio adalah kunci bagi pemain industri dalam menjaga stabilitas keuangan.
“Meskipun manajemen risiko yang baik dan portofolio yang baik, kami percaya bahwa industri asuransi jiwa masih dapat mempertahankan stabilitas keuangan dan pertumbuhan bisnis di masa depan,” katanya. Menurut data Aaji hingga 20 Desember, total industri asuransi industri asuransi jiwa telah mencapai Rp13,99 triliun, atau sekitar 24,7% dari total perlindungan. Angka tersebut dikurangi 10,8 persen per tahun (tahun-ke-tahun (tahun-ke-tahun) sesuai dengan implementasi etika investasi yang dicatat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Togar mengatakan amandemen saham adalah bagian dari perusahaan asuransi dalam menanggapi situasi pasar ekonomi.
“Penurunan ini adalah bagian dari langkah -langkah asuransi untuk mengatasi strategi investasi,” jelasnya.
“Namun, sifat kontrak asuransi jiwa jangka panjang membuat industri menolak pengaruh singkat,” katanya.
Togar dengan cepat mengatakan situasi untuk pemain industri dalam memperkuat risiko mengurangi risiko dan meningkatkan portofolio.
“Situasi ini memberikan sinyal kepada industri asuransi jiwa untuk memperkuat risiko mengurangi risiko, ketika bekerja untuk portofolio investasi ekuitas,” pungkasnya.
Lihat informasi dan salinan lainnya di Google News and Center untuk