Emas Diserbu Investor Cetak Rekor Baru Lagi Tembus US$3.245

PORTALTERKINI, Jakarta – Harga emas menjadi file baru lagi di US $ 3,245 per ons pada awal minggu ini. Permintaan untuk putaran logam yang berharga, bersama dengan peserta pasar yang melihat perkembangan terbaru dengan harga Trump.

Di bawah ketidakpastian agenda tarif impor yang dipaksakan oleh Presiden AS Donald Trump, para peserta pasar bertemu dengan emas. Harga emas juga mempengaruhi US $ 3,245 per ons pada hari Senin (4/14/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, harga Golden Place berada di level US $ 3,236 pada 10,42 waktu Singapura. Sementara Indeks Dolar AS telah turun 0,2% pada level yang lebih rendah sejak Oktober 2024.

Tingkat harga pada waktu itu memecahkan rekor harga emas pada hari Jumat (11/4/2025). Sementara itu, harga emas naik lebih dari 6% minggu lalu di tengah depresiasi dalam dolar AS.

Dalam perkembangannya yang baru -baru ini, pasar mengonsumsi sinyal Trump yang ingin memberikan tarif terpisah untuk produk elektronik. Ini mempromosikan kelemahan greenback yang secara otomatis membuat emas lebih murah untuk investor asing.

Chris Weston, kepala penelitian Pepperstone Group Ltd., mengatakan Gold menjadi yang paling menguntungkan ketika dolar AS melemah.

“Kami membuktikannya, harga emas telah meningkat secara signifikan. Emas tidak mungkin untuk pergi, tetapi juga dibeli terlalu banyak untuk dikejar,” kata Weston, dikutip oleh Bloomberg, Senin (4/14/2025).

Sejak awal tahun ini, harga emas setidaknya 20%, sehingga investor berburu dengan benar di tengah perang dagang. Mereka mengendalikan dolar AS dan peti kami yang terkontrol dapat bersaing dengan emas karena tindakan penjualan besar -besaran pada aset AS. Ini juga menimbulkan pertanyaan apakah dolar AS dan kewajiban AS masih dapat memanggil perlindungan yang aman dalam keadaan saat ini. 

Perkiraan emas Goldman Sachs Group Inc. dapat naik US $ 3.700 per ons pada akhir 2025. Harga diharapkan menangani US $ 4.000 pada pertengahan -2026 dengan proyeksi tindakan yang dibeli dari bank sentral dan risiko resesi.

Di masa depan, peserta pasar akan menyelidiki perkembangan politik paling penting dari dunia perbankan sentral. Sementara itu, Singapura dan Bank Sentral Eropa (BC) diharapkan untuk mengambil kebijakan moneter. Jika ini terjadi secara alami, itu akan semakin membenturkan harga emas.

Memeriksa berita dan artikel lainnya di Google News dan King Channel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *