Survei: Keamanan Data Jadi Fokus Utama 64% Pelaku Industri Finansial pada Era AI

PORTALTERKINI, Jakarta Vantara Vantara mengungkapkan kemajuan cepat sektor bisnis Teknologi Cerdas Buatan (AI), Keuangan (BFSI) untuk memprioritaskan kualitas keamanan, pemeliharaan.

Menurut survei survei, 36% dari hit terbaru dunia oleh para pemimpin dunia dan bisnis dunia, AI dan% sisanya dari 64% keamanan yang tersisa dipertahankan.

Dalam survei, 48% orang yang disebut sebagai perhatian aplikasi AI untuk keamanan data. Ini menunjukkan pentingnya melindungi ancaman di dalam dan di luar organisasi.

Wakil Presiden dan Manajer Umum Asia Hita, yang mengatakan bahwa lembaga keuangan di seluruh dunia telah membuatnya lebih mudah untuk mengadopsi AI.

Namun, dia melihat bahwa banyak yang tidak mengerti bahwa data mereka tidak siap untuk diadopsi oleh AI.

“Organisasi keuangan perlu memperkuat data yayasan mereka sehingga AI akan memiliki efek nyata dan abadi,” kata Kamis (27/27/2025).

Selain itu, 84% responden telah menemukan bahwa kehilangan data karena serangan atau kesalahan adalah efek bencana.

Survei ini juga menemukan 36% dari risiko kebocoran data karena AI internal dan 38% tidak dapat mencegah serangan ransomware.

Meskipun serangan ransomware para pemimpin BFSI di BFSI adalah perhatian utama, 36% orang mengatakan bahwa data adalah karena tiga pertiga mereka.

Di sisi lain, 32% responden khawatir bahwa serangan yang dilengkapi AI dapat menyebabkan pelanggaran data.

Meskipun ada tantangan akurasi, ketergantungan AI pada sektor BFSI semakin cepat. Namun, banyak organisasi melamar AI tanpa persiapan yang cukup, 71% dari responden mengenali tes dan alat langsung. Sementara itu, hanya 4% kotak pasir yang menggunakan atmosfer.

Studi ini menegaskan bahwa para pemimpin sektor jasa keuangan percaya bahwa kualitas data adalah ide paling penting untuk keberhasilan implementasi AI. 

Namun, kecemasan seperti keamanan data mudah diabaikan dan investasinya terpengaruh (ROI).

Laporan ini telah diakumulasikan dalam survei spektrifikasi Hita, serta infrastruktur data global dekoratif 2024, serta dalam survei pembuatan keputusan di dunia di 4 negara.

Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channels

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *