
Komdigi Sambungkan Internet Cepat 200 Mbps ke Sekolah Rakyat di Yogyakarta
PORTALTERKINI, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mulai menerapkan program prioritas Presiden Subianto dengan menyediakan akses Internet yang cepat ke dua sekolah (SR) di wilayah khusus Yogyakarta.
Dua sekolah adalah target asli dari program ini adalah sekolah abad pertengahan tertinggi dari 19 sekolah menengah Bantul dan sekolah LUU menengah untuk meningkatkan 20 Kabupaten Sleman.
“Sekolah ini akan dirancang sesuai dengan bimbingan presiden dengan sekolah pintar, di mana semuanya sangat bergantung pada layanan internet yang disediakan oleh Komdigi Friends,” dikutip Meutea Hafid yang disebutkan di situs web resmi Komdigi pada hari Sabtu (21 Desember 2025)
SR di Sleman menerima 100 Mbps Internet Service untuk mendukung kegiatan pembelajaran 75 siswa dari tiga kelompok penelitian.
Sementara itu, SR telah menerima koneksi yang lebih besar, 200 Mbps, yang akan digunakan oleh 200 siswa dari lima area/kota DIY.
Metya Hafid menekankan bahwa SR adalah program presiden wajib dari semua kementerian/organisasi, pemerintah provinsi dan pemerintah regional/kota. Menurutnya, program ini adalah bagian dari Kementerian Komunikasi dan Keamanan dalam mendukung agenda transformasi digital nasional yang besar.
“Terutama untuk kelompok yang rentan. Internet dengan cepat dianggap sebagai elemen penting untuk mendukung konsep sekolah pintar yang dibawa oleh presiden,” katanya.
Pada kesempatan ini, Direktur Umum Infrastruktur Digital Wayan Supriyanto bertepatan dengan Meutea Hafid, yang menekankan bahwa dukungan teknis untuk infrastruktur digital sekolah akan terus dipantau dan diperkuat. Juga hadir sebagai kepala bpsdm komdigi, bonifasius wahyu pudjianto. Di sisi lain, dukungan itu diterima secara langsung oleh Sekretaris -Jenderal dari Kementerian Sosial Roben Rico.
“Sinergi antara kementerian dan organisasi adalah kunci untuk mewujudkan sistem pendidikan yang komprehensif dan adil di seluruh Indonesia,” katanya.
Tujuannya adalah untuk secara resmi meluncurkan program program yang ditugaskan langsung oleh Presiden Mitchowo pada 14 Juli 2025. Tujuan untuk sekolah semua orang
Sebelumnya, Wakil Menteri Urusan Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menjelaskan bahwa program ini adalah upaya sejati pemerintah sejati untuk memecahkan rantai kemiskinan di antara generasi dalam menciptakan harapan baru bagi keluarga dalam keadaan sulit.
Agus menjelaskan bahwa sejak penurunan pada bulan Januari, serangkaian masalah sosial telah berjuang untuk mengenali 100 sekolah dari semua orang.
“Kami telah mendirikan pasukan yang dipimpin oleh Profesor M. Nur, mantan Menteri Pendidikan, serta gugus tugas manual untuk memastikan bahwa semua aspek berjalan dengan baik, dari guru, infrastruktur, hingga anggaran,” kata Agus di acara diskusi editor (DYSSI).
Set masalah sosial menargetkan bahwa orang di Fase 1 akan dibangun dalam 100 pengaturan dengan total 9.755 siswa. Setelah itu, jumlah guru dan staf pengajar sesuai dengan 1.554 guru dan 3.390 pendidik.
Jika tahap saya berjalan dengan baik, Fase II akan berlanjut dengan posisi yang mungkin dari 167 lokasi.
Pada tahap ini, jumlah siswa dengan kapasitas 10.600 siswa. Oleh karena itu, jumlah total siswa yang berpartisipasi dalam sekolah setiap orang telah melampaui 20.000 siswa.
Kemudian, dalam Fase II, jumlah guru dan pendidik yang relevan adalah 2.180 guru dan 4.069 pendidik.
Agus menjelaskan bahwa, ketika diakui bahwa masalah sosial bertindak sebagai pemasok data siswa untuk siswa masa depan, sementara pelayanan lain seperti Kementerian Pendidikan dan Budaya, Kementerian Keuangan, dan Kemenpupr terkait dengan menyediakan para guru, fasilitas, dan keuangan.
“Kami juga mencantumkan aset Kementerian Sosial, mengirim surat kepada Gubernur, Penatua dan Walikota untuk mendukung aset regional, serta menggunakan pusat pemulihan sosial untuk dihidupkan kembali ke sekolah -sekolah,” tambahnya.
Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channels