
Produsen Mobil Jepang Pangkas Biaya Ekspor ke AS Imbas Tarif Trump
BISNIS.com, Jakarta – Produsen mobil Jepang mengurangi harga ekspor pada skala bersejarah Amerika Serikat (AS). Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan daya saing dalam menghadapi memaksakan memaksakan memaksakan memaksakan.
Berdasarkan Bank Jepang (BOJ) pada hari Kamis (10/07/2012), harga ekspor Amerika Utara setiap tahun (tahun-tahun-tahun/yoy) pada Juni 2025. Telah menurun sejak 2016.
Harga pemotongan ini menunjukkan strategi produsen mobil yang diselenggarakan oleh peningkatan pasar AS, meskipun tingkat impor kendaraan telah berlaku sejak awal April 2025 sebesar 25%.
Dalam kasus apa pun, perusahaan menciptakan kekhawatiran tentang kemampuan untuk mempertahankan profitabilitas dan keberlanjutan untuk meningkatkan gaji, yang merupakan salah satu fokus utama BOJ untuk mempromosikan inflasi berkelanjutan.
Rasio bank sentral Jepang juga naik 2,9% pada bulan Juni, melambat sebesar 3,3% dari bulan sebelumnya, karena harga minyak dan baja turun.
Pekan lalu, Gubernur Boj Kazuo Uueda menyatakan bahwa ia akan terus meningkatkan upah dan siklus inflasi, jika ia dapat bertahan hidup di tengah tekanan pada tingkat AS menentukan momen yang tepat untuk menaikkan tingkat bunga berikutnya.
Di sektor otomotif dan baja yang akan diterapkan, Presiden Trump mengumumkan bahwa Senin (7/7) mulai naik menjadi 25% dari 1 Agustus 2025.
Di sisi lain, produsen mobil Jepang seperti Subaru Corp telah menaikkan harga terbatas untuk dijual. Namun, data ekspor menunjukkan bahwa Jepang masih kenaikan harga yang agresif.
Pada Mei 2025, ekspor ekspor mobil Jepang ke AS, sekitar seperempat dari total ekspor Jepang, turun 24,7% dari kelas. Namun, volume pengiriman hanya 3,9% penurunan.
Periksa artikel baru dan lainnya di Google News dan King Channel