
Laba Emiten Sawit DSNG Naik 60% Jadi Rp366,95 Miliar Kuartal I/2025
PORTALTERKINI, Jakarta – Penerbit CPO, Pt Dharma Satya Nusantara TB. (DSNG) mencatat laba bersih RP366,95 miliar pada kuartal pertama 2025, meningkat 60% (dibandingkan dengan satu tahun/dibandingkan dengan tahun ini) menurut kenaikan harga minyak.
Berdasarkan data perusahaan, laba bersih meningkat dari 229,43 miliar rps pada kuartal pertama 2024 menjadi Rp366,95 miliar dalam 3 bulan pertama 2025.
Peningkatan laba, menurut pendapatan DSNG, yang meningkat sebesar 20,1% dibandingkan dengan tahun atau 448 miliar rps dengan Rp2,23 triliun dalam Rp2,67 triliun. Pendapatan DSNG yang diterima dari minyak sawit adalah 2,35 triliun rps, produk kayu RP284,89 miliar dan energi terbarukan RP43,9 miliar.
Andrant Oetomo, direktur Presiden Dharma Satya Nusantara, mengatakan perusahaan itu mencatat EBITDA pada kuartal pertama 2025 dari $ 861 miliar.
Lebih detail, peningkatan laba dan pendapatan terutama didukung oleh kenaikan harga rata -rata produk perusahaan pada kuartal pertama 2025.
Harga rata -rata minyak kelapa sawit (CPO) meningkat menjadi 14.909 rp per kilogram atau 27%, harga PKO meningkat sebesar 108% menjadi Rp27.349 per kilogram dan harga Palm Kenel (PK) menembakkan 101% pada 10.814 rp per kilogram.
“Kenaikan harga terkait dengan cuaca kering pada kuartal dan/2024. Di area bisnis perusahaan, ini membuat pengurangan dalam pasokan CPO, PKS dan PKS, sehingga berdampak pada menaikkan harga penjualan yang dibayar,” jelasnya dalam pernyataan resmi pada hari Selasa (4/29/2025).
Pengaruh cuaca kering pada tahun 2024 juga membuat produksi dari CPO amortik menjadi 8% pada tahun sebelumnya dari 149.500 ton menjadi 137.600 ton, menurut penurunan tandan buah -buahan segar (FFB) sebesar 8,7% dibandingkan dengan satu tahun. Produk PK dan PKO juga menurunkan produksi 8,1% atau 17,2% dibandingkan dengan tahun ini.
Sementara itu, bagian kayu mencatat kinerja positif pada kuartal pertama 2025. Pendapatan pendapatan produk meningkat 6,3% dibandingkan dengan dua belas 171,7 miliar dan produk lantai yang dirancang meningkat 13,5% dibandingkan dengan 76,3 miliar.
Peningkatan ini terutama didukung oleh kenaikan harga rata -rata 10,9% menjadi $ 32,07 per meter kubik. Selain itu, peningkatan efisiensi bagian kayu juga didukung oleh jumlah kelompok penjualan dan lantai mekanik yang telah meningkat sebesar 4,2%dan 2,8%.
Ekspor pertama 10.500 ton manik -manik kayu ke Jepang telah diganti dari bagian energi terbarukan. Ini dilakukan dalam upaya untuk menerapkan ekonomi melingkar menggunakan limbah padat.
“Tanaman untuk produksi pelet kayu masih dalam fase finalisasi dan diharapkan beroperasi dengan kapasitas penuh pada akhir tahun.”
Di sisi lain, total aset DSNG berjumlah 1,3% dibandingkan dengan 17,6 triliun rps pada 31 Maret 2025.
“Situasi keuangan yang sehat ini tercermin dalam meningkatkan nilai obligasi perusahaan oleh Ida ke Ida+ oleh Pefindo pada awal Maret 2025,” tambah Andrianto.
Periksa artikel baru dan lainnya di Google News dan WA Channel