Suzuki Ungkap Dampak Konflik Iran vs Israel Terhadap Ekspor Mobil

Jakarta’s PORTALTERKINI – Pembuat mobil Jepang Suzuki telah memposting suara tentang potensi dampak perang antara Iran dan Israel, yang dapat memengaruhi kinerja ekspor perusahaan.

Ingat, Suzuki mengekspor banyak mobil ke negara -negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Oman, Kuwait, ke Uni Emirat Arab, secara geografis dekat dengan Iran dan Israel.

Donny Saputra, wakil direktur pelaksana penjualan dan pemasaran 4W di PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengakui bahwa kinerja ekspor Suzuki sangat menantang, yang juga melemahkan kondisi penjualan domestik.

“Jadi, jika kita melihat penjualan domestik di beberapa negara tujuan ekspor, itu menantang tidak hanya di Indonesia. Jika kita melihatnya, situasi ini tidak hanya di Indonesia. Itu berarti seluruh dunia hampir sama,” kata Donnie pada rabu Bandung, pertemuan pada hari Rabu (6/25/2025).

Namun demikian, ia memastikan bahwa perang antara Iran dan Israel tidak berdampak pada rantai pasokan, dan Suzuki memastikan bahwa pengiriman kendaraan masih direncanakan.

“Sejauh ini, masih belum [terpengaruh]. Pengiriman masih konsisten dengan jadwal dan kebetulan ekspor kita tidak ada di dua negara yang saling bertentangan,” katanya.

Menurutnya, sejak 2020 Pandemi Covid 1920, Suzuki telah belajar banyak untuk mengamankan rantai pasokan, terutama dalam situasi krisis.

Selain itu, Suzuki mempercepat tingkat komponen domestik (TKDN) sehingga dapat mengurangi ketergantungannya pada komponen impor untuk menghasilkan mobil.

“Negara -negara tujuan ekspor kami juga tidak memiliki hubungan langsung dengan negara -negara yang bertentangan. Jadi semoga, tidak ada hambatan yang terkait dengan proses ekspor. Jika kita melihat teluk saat ini sangat panas, kebetulan, untuk transportasi saat ini, kita tidak akan melalui teluk.”

Seperti yang kita semua tahu, risiko peningkatan konflik di Timur Tengah adalah penutupan Selat Hormu, jalur strategis untuk memasok minyak dan gas dari Timur Tengah ke wilayah Asia-Pasifik. Akibatnya, harga minyak dunia dapat melambung dan biaya logistik akan lebih mahal.

Di sisi lain, mengacu pada data Gaikindo, Suzuki mengekspor hingga 10.433 unit sepanjang Januari-2025-Mei 2025 (YOY) dari Januari hingga Mei 2025.

Sementara itu, penjualan grosir domestik Suzuki sebenarnya turun 22,1% per tahun menjadi 2240 unit dari Januari hingga Mei 2025, naik dari 28.549 unit tahun sebelumnya.

“Jika kita melihatnya, masih mungkin untuk memulihkan dan mencapai tujuan yang kita tetapkan pada awal tahun lalu. Karena kondisi global penuh dengan ketidakpastian. Yaitu, dalam beberapa hari, atau bulan, kondisi dapat membaik.”

Lihat Berita dan Artikel Lainnya di Google News dan WA Channels

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *