
Daftar 10 Mata Uang dengan Nilai Tertinggi di Dunia Pada 2025
PORTALTERKINI, Jakarta – Dolar AS umumnya dianggap sebagai mata uang terkuat di dunia, dan tentu saja mata uang ini adalah mata uang yang paling diperdagangkan di panggung global dengan perbedaan tertentu.
Namun, ini bisa mengejutkan, “dolar AS” bukan yang terkuat dari sekitar 180 mata uang “fiat” tradisional yang diakui sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh dunia.
PBB secara resmi mengakui 180 mata uang yang digunakan di 195 negara.
Namun, berbagai faktor lokal dan global menentukan nilai mata uang, termasuk penawaran dan permintaan di pasar valuta asing, tingkat inflasi, hasil ekonomi domestik, kebijakan bank sentral dan stabilitas keseluruhan dalam publikasi ekonomi.
Kutipan Forbes, kekuatan mata uang juga seperti kartu laporan keuangan suatu negara. Ini mencerminkan kesehatan ekonomi, stabilitas, dan pasukan perdagangan global negara. Pada saat yang sama, faktor terpenting menentukan mata uang mata uang berikut: 1. Stabilitas ekonomi
Negara -negara dengan ekonomi yang kuat dan inflasi rendah cenderung memiliki mata uang yang lebih kuat. Ketika harganya stabil dan ekonomi dapat tumbuh stabil, mata uang biasanya akan mengikutinya. 2. Cadangan Mata Uang Asing
Cadangan valuta asing yang tinggi membantu memperkuat mata uang suatu negara. Cadangan ini bertindak sebagai jaring pengaman ekonomi, yang membantu menjaga mata uang tetap stabil bahkan ketika pasar bergejolak. 3. Saldo perdagangan
Ketika suatu negara mengekspor lebih dari impor dan dengan demikian menciptakan surplus perdagangan, mata uang sering diperkuat. Aliran perdagangan positif ini berarti lebih banyak pembeli asing yang membutuhkan mata uang lokal dan dengan demikian meningkatkan nilainya. Bagaimana mata uang asing dihargai?
Mata uang asing diperdagangkan berpasangan, seperti membeli dolar AS dengan rupiah atau dolar AS dengan pound Inggris. Akibatnya, mata uang selalu dinilai sehubungan dengan mata uang lain, yang dikenal sebagai “nilai tukar”.
Sebagian besar mata uang “cair”, yang berarti nilainya berfluktuasi tergantung pada permintaan dan penawaran. Namun, beberapa mata uang telah menjadi “terikat”, yang berarti bahwa nilainya relatif mata uang kedua, ditentukan pada nilai yang disepakati.
Nilai tukar mempengaruhi biaya barang dan jasa dalam mata uang asing. Misalnya, jika pound melemah ke dolar, liburan di Amerika Serikat akan lebih mahal dalam pound sterling.
Namun, gerakan nilai tukar juga menciptakan peluang bagi investor untuk memanfaatkan perdagangan mata uang.
Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel