
Dominasi Pasar Bank Syariah, Segini Market Share BSI (BRIS)
PORTALTERKINI, Jakarta – PT Bank Searia Indonesia TB. (BSI) Saat ini industri perbankan Islam masih mendominasi negara itu. Dalam kasus properti pendanaan pihak ketiga, ia mencatat lebih dari 40% pangsa pasar atau pangsa pasar pada Januari 2025.
Rabu (1/3/220) adalah hadiah kinerja, BSI Bob Tea. Penjabat direktur kekayaan tak terbatas, bahwa BSI telah mencatat pertumbuhan awal tahun ini, yaitu 12.77% hingga 8,25% pada akhir 2021.
“Pendanaan Pasar Pasar [melawan Perbankan Islam] 44,45% menjadi 45,44%, dan dana pihak ketiga [DPK] dari 44,91% menjadi 44,59%,” katanya.
Pada saat yang sama, perbankan Islam telah mencatat kinerja yang lebih tinggi daripada industri. Misalnya, dalam kasus kekayaan, bank -bank Islam telah membukukan pertumbuhan 9,20% YOY, sedangkan industri perbankan nasional adalah 6,34%.
Kemudian, pendanaan Bank Islam meningkat sebesar 9,71%, sementara industri perbankan 10,27% yoy pada Januari 2025. Untuk asosiasi DPK, bank -bank Islam telah meningkat 9,82% yoy, sedangkan industri perbankan adalah 5,51% yoy.
“BSI membukukan kinerja keuangan yang kuat dengan pertumbuhan seni dan kualitas sehat pada kuartal pertama tahun 2025,” kata Bob.
Direktur Keuangan dan Strategi BSI, AD Kahio Nugoho, telah mengungkapkan bahwa sumber daya perusahaan RP 401 triliun untuk semua perusahaan pada Maret 2021 meningkat sebesar 12% yoy. DPK telah meningkat 7,4% yoy menjadi Rp 319 triliun tingkat di mana Dana Murah (CASA) berkontribusi 60,96%.
Pendanaan BSI terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional dengan meningkatkan YOY 16,21% dengan pemeliharaan sebagai saran perusahaan. Hingga Maret 2021, total dana yang didistribusikan oleh BSI adalah Rp 287,2 triliun.
Berdasarkan kategori tersebut, keuangan didistribusikan ke kategori pelanggan oleh BSI, bisnis emas dan kartu RP mencapai 156,71 triliun 16,08%, kemudian departemen grosir mencapai 80,62 triliun 17,28%dan RP 49,87 triliun pertumbuhan ritel 14,91%.
Kualitas keuangan dipertahankan dari periode sebelumnya dengan tanda 1,5%NPF kotor. Biaya kredit perusahaan (COC) juga dikembangkan pada level 0,93%.
Eddie Kahio mengatakan situasinya menantang pengaruh dunia dan ekonomi ekonomi pada tahun 2021.
“Kami menyadari bahwa ada stres likuiditas. Maka kami harus mengharapkan strategi pertumbuhan bisnis yang bijaksana untuk fokus pada strategi dan bahwa kami harus mempertahankan keterampilan sehingga perusahaan dapat terus mencatat kinerja sesuai dengan target,” katanya.
Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel