Saham Pertamina Geothermal (PGEO) dan Barito Renewables (BREN) Menghijau Sambut RUPTL 2025-2034

PORTALTERKINI, Jakarta – Saham Bhoomi yang dikeluarkan oleh PT Permamin Geotharmal Energy TBK. (PGEO) dan gaya reproduksi Pt Barito TBK. –

Berdasarkan data pertukaran saham Indonesia, Bren naik 100 poin atau 1,53% menjadi Rp6.625 per saham dalam sesi perdagangan saat ini. Demikian pula, saham PGEO meningkat 25 poin, naik 1,85% menjadi RP1.375. 

Dalam masa lalu yang lebih terakhir, bagian dari 76% dari catu daya bertujuan berasal dari kekuatan baru dan terbarukan (EBT). Dari tujuan ini, panas bumi bertujuan untuk menyediakan 5,2 giga wat (GW).

PT PLN (Percero) bertujuan untuk mencapai 69,6 gigawatt tambahan (GW) kapasitas daya dalam Rencana Bisnis Suplai Daya (RUTL) 2025-2034. Jumlah ini lebih tinggi dari ruptl 2021-2030, yang hanya 40,6 GW. 

Dalam rupppl terakhir, 76% kapasitas umum berasal dari kekuatan baru dan terbarukan (EBT). Sementara itu, komposisi komponen EBT terdiri dari 42,6 GW atau 61% dan penyimpanan 10,3 GW atau 15%. 

Dalam menanggapi hal ini, Presiden Energi Geotharmal Permin Julfi Hadi menjelaskan bahwa perusahaan telah menyiapkan setidaknya tiga proyek secara total 395 MW (MW).

Proyek ini mencakup 55 MW Hall dengan 2, 110 MW unit HULAS 1 & 2, serta sejumlah proyek kerja bersama dengan total 230 MW.

Sementara itu, unit ini bertujuan untuk bekerja antara 2 Hall Lumut Project -2025. Sementara itu, perusahaan menargetkan kemampuan perusahaan untuk menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan dan 1,7 GW pada tahun 2034.

“Oleh karena itu, PGE siap bekerja sama dengan ekonomi lokal dan regional untuk mendukung pencapaian tujuan nasional melalui pengembangan proyek -proyek besar dan untuk memberikan kekuatan lokal yang andal,” kata Julfi dalam pernyataan resminya pada hari Selasa (27/05/2025).

Selain proyek -proyek ini, PGE juga menyiapkan survei tanah di banyak bagian Silava, Kotamobagu dan Gunung Tiga. Perusahaan juga mengidentifikasi 3 cadangan GW dari 10 Area Lansekap (WKP) yang dijalankan oleh Perusahaan.

Di sisi lain, pada tahun 2032, Bren mengumpulkan serangkaian rencana ekspansi untuk memasukkan kapasitas Green Energy dengan target 2.300 MW. Ekspansi meningkatkan efisiensi generator saat ini melalui banyak proyek pengembangan, pabrik baru.

Pada bulan September 2024, anak perusahaan PT Barito Pacific. (BRPT) mengumumkan beberapa rencana ekspansi penting. Pertama, dengan rencana untuk meningkatkan kapasitas 40 MW dengan mengoptimalkan ekspansi Salak unit 7, program reorganisasi injeksi. 

Kedua, perluasan Unit 3 Vyang Vindu, ditambah 30 MW di tempat kerja, menggunakan infrastruktur permukaan yang ada.

Sementara itu, ada tiga proyek dalam proyek retrofit. Pertama, unit Wuku Windu 1 & 2 18.4 MW Proyeksi pengembangan kapasitas.

Kedua, dengan desain terbaru untuk meningkatkan kapasitas Zalakka 4, 5 dan 6 unit, turbin dan rotor diafragma, dengan desain terbaru, 7,2 MW akan meningkatkan efisiensi campuran. Ketiga, Darajat 3 dengan kapasitas 7 MW tambahan.

Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *