
APJII Jelaskan Dampak Tarif Trump pada Infrastruktur Internet Indonesia
PORTALTERKINI, Jakarta – Asosiasi Penyedia Layanan Internet Indonesia (APJII) percaya bahwa infrastruktur internet Indonesia telah didukung oleh banyak produk China. Oleh karena itu, kebijakan bea cukai yang dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump belum terbukti mempengaruhi industri internet.
Sekretaris Jenderal APJII Zulfadly Syam mengatakan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh Trump tidak dapat berdampak pada sektor internet Indonesia jika ada negara lain yang menyediakan infrastruktur internet yang serupa.
“Dan jika kompensasi masih ada, seperti produk Cina atau produk Eropa, Internet Indonesia tidak bergantung pada produk AS,” kata Zulfadly kepada Bisnis pada hari Senin (4/4/2025).
Zulfadly mengatakan, untuk internet Indonesia, selama ada penggantian produk, pengembangan nasional Internet harus dapat dikembangkan lebih lanjut.
Namun, ada masalah lain yang produknya di negara lain, seperti Cina, menggunakan chipset. Lalu ada kemungkinan bahwa harga yang digunakan akan mencapai Indonesia.
“Karena produk Cina akan lebih mahal dari sebelumnya,” katanya.
Dengan demikian, itu akan menjadi efek domino, karena penerapan tarif tarif tidak hanya berlaku di Indonesia, tetapi juga di negara lain. “Jadi efek domino dapat terjadi karena implementasi tarif truf -toll yang ditujukan di sebagian besar negara,” kata Zulfadly.
Dilaporkan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah memberlakukan tarif impor kepada mitra bisnis AS di seluruh dunia. Politik telah menjadi serangan terbesar pada sistem ekonomi global, yang telah lama dianggap tidak adil.
Trump mengatakan dia akan menggunakan tarif minimum 10% untuk semua eksportir di Amerika Serikat dan akan membebankan biaya impor lebih lanjut di sekitar 60 negara dengan ketidakseimbangan komersial atau defisit saldo komersial tertinggi.
“Selama bertahun -tahun, warga negara AS yang telah bekerja keras telah dipaksa untuk berdiri di tepi ketika negara -negara lain menjadi kaya dan kuat, terutama untuk membahayakan. Tapi sekarang giliran kami untuk mekar,” kata Trump dalam acara lokal Rose Garden, Gedung Putih, Rabu (2/4/2025) waktu setempat, dilaporkan oleh Bloomberg.
Seperti diketahui, Kanada dan Meksiko menghadapi 25% perdagangan narkoba dan migrasi ilegal. Tarif akan tetap valid, dan mitra bisnis AS terbesar tidak akan terpengaruh oleh rezim bea cukai yang baru, selama harga terpisah masih berlaku.
Ini akan tetap menjadi pengecualian untuk artikel yang termasuk dalam Perjanjian Komersial Amerika Utara, yang disampaikan oleh Trump pada periode pertamanya.
Cina akan dibebankan pada tingkat 34%, 20%UE dan 46%Vietnam, menurut dokumen Gedung Putih.
Negara -negara lain yang akan dikenakan tingkat impor yang lebih tinggi termasuk Jepang (24%), Korea Selatan (25%), India (26%), Kamboja (49%) dan Taiwan (32%).
Periksa berita dan item lainnya di Google News dan WA Channel