
780.000 Rumah Tangga Belum Dapat Listrik, ESDM: Butuh Rp50 Triliun
BISNIS.COM, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Sumber Daya Energi dan Mineral Sumber Daya Mineral) mendaftarkan hingga 780.000 rumah tangga dan 5.758 desa belum mengakses daya. Untuk alasan ini, pemerintah Program Listrik Desa (LISDES) mendorong lima tahun ke depan untuk mengatasi kesenjangan.
Managing Director ESDM ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan bahwa partainya telah mendorong rumah tangga dan desa yang belum didistribusikan ke listrik harus dilayani oleh PT (persero) dengan memberikan subsidi.
“Kami mandiri, tetapi masih ada yang belum memiliki listrik, karena persyaratan daya. Faktanya, anggarannya cukup besar, kami telah menyiapkan peta jalan sekitar Rp50 triliun,” kata Jisan di Rukn dan PLN Rupel, Senin (2/6/2025).
Jisman memanggil PLN sehingga program LISDES bisa tahan lama untuk mengoperasikan 5 758 desa. Selain itu, jumlah rumah tangga dan desa di wilayah 3T (dirugikan, diusir, di luar).
“Jadi kami mendorong desa untuk dilayani oleh PLN sehingga lebih tahan lama, jadi kami berharap aliran di desa ini akan dilayani oleh PLN, bahwa masyarakat akan disubsidi jika sekarang,” katanya.
Selain itu, ia menjelaskan penugasan langsung ke PLN, karena banyak program serupa yang dilakukan oleh kementerian/lembaga atau perusahaan lain secara mandiri, tetapi tidak lama.
“Saya pikir PLN lebih tahan lama karena apa yang ada sekarang dan sebelum banyak program dari K/L dan Mandations untuk Litos ini, tetapi tidak tahan lama dan apa yang terjadi setelah dedikasi menjadi gelap lagi,” pungkasnya.
Melalui Program Listrik di Desa (LISDE), pemerintah bertujuan untuk menggemparkan 5.758 desa yang tidak listrik, dengan pembangunan instalasi 394 megawatt -kapasitas dan koneksi listrik ke sekitar 780.000 rumah tangga.
Tugas kami adalah melalui lima tahun ke depan melalui program LISDES 2025-2029, menurut Presiden Presiden Orders, segera menciptakan dan membuat program lanjutan untuk menyediakan akses ke kekuasaan ke desa-desa yang tidak dapat diprediksi, kata Menteri Bahlil yang lebih baru.
Menurutnya, energi tidak hanya masalah kebutuhan, tetapi juga bentuk keadilan dan keadilan yang harus dilakukan dari Aceh ke Papua. Untuk mengimplementasikan program LISDES ini, investasi yang dibutuhkan sekitar 50 miliar RP.
“Upaya untuk menyediakan akses ke desa yang belum dialiri listrik mungkin merupakan kesempatan bagi investor untuk berinvestasi dengan pemerintah untuk menciptakan energi yang adil,” katanya.
Periksa berita dan item lainnya di Google News dan WA Channel