
AS Bakal Kunjungi India, Bahas Nasib Perdagangan di Tengah Kekhawatiran Tarif Trump
PORTALTERKINI, Jakarta – Delegasi pejabat AS/AS akan mengunjungi India dari 25 Maret hingga 29 Maret 2025 untuk mengadakan wawancara perdagangan dengan pejabat India.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS mengatakan Asisten Perwakilan Perdagangan AS ke Asia Selatan dan Tengah Lynch akan memimpin kelompok itu.
Juru bicara itu mengatakan, “Perjalanan itu menunjukkan kewajiban berkelanjutan Amerika Serikat untuk mengejar kondisi perdagangan yang produktif dan seimbang dengan India,” juru bicara yang dikutip Senin (3/24/2025) dari Reuters.
Presiden AS Donald Trump diharapkan untuk menerapkan tugas bersama alias balas dendam di berbagai negara mulai 2 April, menciptakan kekhawatiran di antara eksportir India.
Sumber pemerintah mengatakan ada “harapan yang jelas” di India bahwa pemerintah Trump dapat membebaskannya dari tarif bersama ketika kedua negara terus berbicara tentang perjanjian perdagangan bilateral.
Sumber itu mengatakan Wakil Presiden AS J. D. Vance juga akan mengunjungi India pada bulan April.
Beberapa kelompok industri telah memperingatkan pemerintah India bahwa mengurangi tarif produk -produk industri di bawah tekanan AS dapat memungkinkan barang -barang Cina yang murah untuk masuk, yang mengakibatkan pembuangan dan produsen domestik yang berbahaya.
Menteri Perdagangan Piyush Goyal digunakan sekitar seminggu awal bulan ini untuk mengadakan negosiasi perdagangan di Amerika Serikat.
Selama kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi di Amerika Serikat bulan lalu, kedua negara sepakat untuk bekerja pada tahap pertama perjanjian perdagangan pada musim gugur 2025 dengan target $ 500 miliar dalam perdagangan bilateral pada tahun 2030.
India dan Amerika Serikat terlibat dalam diskusi untuk memenuhi isu -isu yang terkait dengan bea cukai dan mengatakan minggu lalu untuk menyelesaikan kontur perjanjian perdagangan bilateral Sandir Jayaswal, juru bicara Kementerian Urusan Eksternal India.
Seorang juru bicara untuk Kedutaan Besar AS mengatakan: “Kami menghargai kemitraan kami yang berkelanjutan dengan pemerintah India dalam hal perdagangan dan investasi dan mengharapkan diskusi ini berlanjut dengan cara yang kreatif, adil dan praktis.”
Sementara itu, India menjadi salah satu negara yang menikmati surplus perdagangan dengan Amerika Serikat, meskipun tidak sebanyak Cina atau Meksiko.
India menerima untung $ 49,5 miliar pada tahun 2024, melebihi $ 19,3 miliar Indonesia. Dalam peringkatnya, India menempati peringkat 10. dari kelebihan terbesar yang diketahui, sementara Indonesia berada di 15 posisi.
Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel