
Rencana IPO, Begini Update e-Wallet Dana
PORTALTERKINI, JAKARTA – Perusahaan jasa keuangan digital, Dana Indonesia, Rencana Penawaran Publik (IPO) Pastikan mereka masih dalam agenda strategis mereka. Sehubungan dengan PT Espe Debit Indonesia Koi, ia dengan hati -hati berpikir untuk mempertimbangkan pertukaran pertukaran.
“IPO masih merupakan rencana strategis kami, apa yang akan kami lakukan pada waktu yang tepat, mengingat persyaratan dan kesiapan perusahaan,” kata kepala komunikasi pisau Indonesia Sheron Isabella (8/5/2025), Kamis.
Sheron menambahkan bahwa fokus dasarnya adalah pada peningkatan kualitas layanan berdasarkan teknologi inovatif yang aman. Dengan kebijakan ini, pisau berharap bahwa ia akan terus tumbuh tanpa mengubah perusahaan publik dan mencapai berbagai tujuan kinerja.
“Sekarang fokus utama kami adalah meningkatkan kualitas layanan dengan teknologi inovatif yang aman sehingga dana dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja sebelum menjadi perusahaan publik,” kata Sheron.
Di tengah IPO, pisau juga telah meningkatkan kontribusinya terhadap penguatan industri mikroskopis, kecil dan medium (UMKM), terutama dengan disabilitas dan penyandang cacat.
Bekerja sama dengan cabang keuangan Alibaba, Ant International, Dan telah mengimplementasikan program Sisbarde dan Dysbendaya 2025. Tujuan dari program ini adalah untuk memperkuat MSM dengan kecacatan perempuan dan perempuan melalui pelatihan, bantuan dan kompetisi bisnis.
Menurut masyarakat koperasi dan Kementerian Kecil dan Menengah, juta adalah 65 juta UKM di Indonesia pada 224, yang menyumbang lebih dari 5 persen dari PDB (PDB) dan menyerap hampir%dari maksimum. Secara signifikan, lebih dari 60 persen UMKM dimiliki oleh wanita.
Direktur Komunikasi, Harf, menekankan pentingnya peran MSME dalam ekonomi nasional.
“Kami percaya bahwa UMKM memiliki pilar -pilar yang signifikan dalam perekonomian negara itu. Hak -hak UMKM, terutama bagi perempuan dan cacat, sangat penting untuk menciptakan ekonomi yang komprehensif dan tahan lama.
Olwana menjelaskan bahwa pada 224, suara internal menunjukkan bahwa 74% dari UMKM wanita masih mengalami kesulitan memasuki pasar. Di sisi lain, 57% keterampilan terbatas untuk meningkatkan dan 51% dari jaringan bisnis.
“Tantangan lain termasuk kekurangan pengajaran literasi digital. Melalui Cisbandya dan Spread, kami berkewajiban untuk membantu meningkatkan teknologi, konsensus dan melek finansial dan daya saing UMKM dalam bisnis,” tambahnya.
Tujuan dari program SISBURI tahun ini adalah dua kategori, terutama bisnis mikro, yang RP adalah karyawan 0-3 selama 10-30 juta bulan, serta ultra mikro, yang memiliki karyawan RP 1-10 juta dan 4-10. Sementara itu, distribusi dirancang khusus untuk wanita yang cacat untuk pemilik bisnis.
Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channels