IHSG Ditutup Melemah ke 6.598,21, Saham BMRI, BBRI, hingga GOTO Amblas

PORTALTERKINI, Jakarta – Indeks Pengadilan Ekuitas Komposit (CSPI) ditutup pada hari Senin (10/3/2025) sebesar 0,57% atau 37,78 poin dalam pegangan Daennes sebesar 6.598,21. Banyak topi besar seperti BMRI, BBRI, sampai Goto menarik zona merah. 

Berdasarkan data RTI Infocom, 226 saham diperkuat, diterjemahkan 368 saham dan hari ini 210 saham stabil. 

Dalam perdagangan hari ini, JCI ditransfer ke kategori 6.586-6 642. Nilai pasar IHSG terdaftar untuk RP1126 triliun.

PT Bank Temple (PERSO) Saham TBK. (BMRI) telah menjadi saham dari insiden hari ini, yang per sahamnya melemah 2,69% pada tingkat Rp 4 710. Hari ini, total 231,2 juta saham BMRI perdagangan dengan harga RP 1,1 triliun. 

Kemudian, PT Bank adalah saham di TBK, Indonesia (PERSO). (BBRI). Saham BBRI hari ini turun 1,31% per saham Rp 3660 di level. 

Saham ASII turun 3,25 persen menjadi 1,16% per saham dengan saham GOTO, dengan Rp 4 770 per saham dan saham PTRO turun 5,36 persen sore ini menjadi RP3.180. 

Di sisi lain, saham AADI dicatat hingga 3,09% dan saham bummy meningkat 8,51% per saham RP 102 dan saham JPFA meningkat 2,83% dan sore ini meningkat 2,83% di tengah JCI yang lemah dan bagian lainnya. 

Analis analis ekuitas utama Indo Eamam Gunadadi menjelaskan bahwa ada banyak perasaan keras di pasar minggu ini. Perkembangan tugas Donald Trump adalah perasaan global. Jika politik terjadi atau mundur dan lebih jauh, itu dapat meningkatkan ketidakpastian dan lebih jauh menekan kecemasan pasar.

Pada hari Rabu, 7 Maret 2012, inflasi AS, inflasi AS. Dalam hal konsensus, inflasi AS adalah 5,9 persen atau kurang dari Januari Januari. Inflasi nuklir memperkirakan bahwa menurut konsensus, 3,2% kurang dari 3,2% Januari. 

Imam berkata, “Informasi ini adalah banyak informasi dari para pemain di pasar untuk melihat kebijakan Fed di masa depan.”

Perasaan ketiga adalah bahan baku CPO. Pada akhir sesi minggu lalu, harga CPO lebih kuat dari 3% setelah serangan serangga di perkebunan kelapa sawit di dua negara bagian di Malaysia.

Selain itu, masalah cuaca juga dapat mengganggu produk untuk mengganggu pasokan pasokan. Data CPO -Layer juga akan dirilis dari Malaysia Palm Oil Board (MPOB) pada 11 Maret 2025 minggu ini.

Pada saat yang sama, pemerintah Indonesia telah merencanakan untuk memperpanjang wajib bio diesel 50% (B50) pada tahun 2026, yang saat ini lebih dari 40%. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi impor bahan bakar fosil dan menekan emisi karbon dioksida.

Namun, Asosiasi Produk Biopuel Indonesia (APROFI) mengatakan bahwa kapasitas produksi B50 harus meningkat sebesar 4 juta kg karena kapasitas saat ini sebesar 19,6 juta kilogram bio diesel.

Peningkatan obligasi B50 diperkirakan akan meningkatkan permintaan minyak sawit domestik (CPO), yang akan mengarah pada kemungkinan harga CPO global serta potensi ekspor (mengurangi pasokan) karena peningkatan penggunaan bio diesel.

Penafian: Targetnya bukan untuk mengundang atau mengundang saham berita ini. Keputusan investasi sepenuhnya ditemukan di tangan pembaca. PORTALTERKINI tidak bertanggung jawab atas semua kerugian dan keuntungan yang disebabkan oleh keputusan investasi pembaca.

Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channels

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *