
PREMIUM WRAP-UP: Koreksi Pasar Belum Berakhir hingga Target Terbaru Saham Bank Jumbo
PORTALTERKINI, JAKARTA – Selasa (4/4/4/2025) Indeks Harga Operasi Senyawa (CSU) ditutup pada level 5 996.14.
Indeks gabungan bahkan hingga 9% sebagai tanggapan terhadap pasar negatif terhadap kebijakan tarif Presiden AS (AS) Donald Trump. Jadi, tekanan pada JCI, terutama untuk faktor eksternal, berakhir?
Menurut data Bursa Efek Indonesia (IDX), penurunan JCI terdaftar 7,90%, atau 514,47 dalam posisi 5 996,14. Pada awal perdagangan, JCI membuka 5914,28 dan telah menyentuh level 6.036,55 tertinggi.
Pada hari Selasa, artikel koreksi pasar saham akan menjadi salah satu publikasi bisnis kelas pertama yang dipilih di Indonesia (8.08.2025). Berikut ini adalah gambaran umum:
1. Organisasi Penyiaran Hashim DJOJOHADIKUSUMO (WiFi) Luster tidak habis, langkah -langkah pemotretan dan transaksi cairan
Presiden Prabowo Alam -Subia Penerbit muda junior HASHIM DJOJODIKUSUMO PT SYNERNG Digital TBK. (WiFi) atau ahli bedah telah digunakan. Saham perusahaan diambil dan nilai transaksi lebih tinggi atau cair.
Ini terjadi setidaknya setelah Hashimi melalui PT Investment Bersama, mirip dengan 6,07 juta WIF.
Transaksi berlangsung pada 11 Februari 2025 dan diumumkan hanya dua hari kemudian melalui penyebaran informasi. Investasi PT Bersama membeli WiFi di RP1.530 RP. Oleh karena itu, nilai transaksi telah mencapai 9,3 miliar rp.
2. Berdasarkan opsi Dapen, BPJS TK TSSPEN dimasukkan dalam stok saat IHSG runtuh
Hari ini, hari ini, pada hari Selasa (4.08.2025), harga evaluasi harga (CSU) ditemukan sebagai koreksi yang kuat untuk mengumpulkan langkah -langkah bagi investor.
Serangkaian pensiun atau pembonukan juga terbuka untuk lembaga manajemen, baik manajer jaminan swasta dan sosial dan lembaga khusus (seperti pekerjaan BPJS, Tospen dan Asabri). Karena banyak dari institusi ini memiliki sumber daya yang signifikan meskipun alokasi saham, mereka menyusut.
Analis Phintraco Seuritas Adtya Prowayoga memperkirakan bahwa omset komersial mencapai 12.575 rp triliun pada sesi tersebut, yang mencerminkan manajer dana dan investor yang telah memutuskan untuk mengumpulkan kepanikan di tengah penjualan karena kebijakan tarif Donald Trump.
3. JCI runtuh hari ini sebesar 7,90%, dapatkah penyesuaian pasar saham masih berlanjut?
PT Index Premier Sauritas Equity Analyst (IPOT), Dimas Krisna Ramadhan, memperkirakan bahwa koreksi pasar internal belum sepenuhnya berakhir. Dengan tekanan eksternal, yang masih tinggi, JCI diharapkan memiliki ruang yang melemah, dengan penurunan pada 5.500 level dalam waktu dekat.
Menurutnya, kebijakan teknis seperti ARB dan perdagangan berhenti belum sepenuhnya mengurangi kepanikan pasar. Meskipun kebijakan perdagangan suspensi diperkirakan sebagai bentuk tekanan penjualan jangka pendek, 15% dari koreksi ARB sebenarnya dianggap mengurangi likuiditas pasar.
“Ketika pembuat pasar melihat bahwa tekanan penjualan masih tinggi, mereka cenderung menunggu. Akibatnya, banyak berita utama yang tidak terkait dengan aliran asing sebenarnya disentuh, tetapi dengan volume transaksi yang rendah,” kata Dimas, ketika Bisnis, Selasa (8/4/4/2025), dihubungi.
4. Industri kuno berada di bawah IHSG di bawah tekanan dari Donald Trump ke tingkat impor
Pada tahun 2025, pasar saham masih menjadi tantangan sektor asuransi setelah penurunan hasil investasi. Sektor ini juga merupakan pasar untuk pemasaran yang disebabkan oleh perasaan global, termasuk peningkatan tingkat impor Presiden AS Donald Trump.
Berdasarkan data statistik dari Badan Jasa Keuangan (OJK), investasi sektor asuransi jiwa sejak Januari 2025 adalah 1,63 triliun rp1,63 triliun triliun rp atau ditandai 56% per tahun (YoY) per tahun (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dari Januari 2024, tanaman investasi asuransi jiwa telah mencapai Rp3,70 triliun.
Kontraksi hasil investasi diikuti oleh jumlah pendapatan, yang juga turun 16,50% per tahun, pada periode yang sama tahun lalu, 16,72 triliun rp13,96 triliun rp. Pada Januari 2025, pada Januari 2025, jumlah investasi dalam asuransi jiwa ditandatangani 0,35% RP518,90 triliun rp, dibandingkan dengan Rp520,72 pada waktu yang sama tahun lalu.
5
Lihat tujuan BBCA terbaru BBCA di BBR, mengingat program dividen sperma dari dividen dividen dividen dividen.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh BISN pada hari Selasa (4/4/2025), PT Bank Mandiri (Lost) adalah agenda distribusi dividen TBK. (BMRI) Pada 11 April 2025, pasar pasar reguler dan negosiasi akan memasuki periode dividen. Pembayaran direncanakan pada 23 April 2025.
Bank Mandiri telah membagi seluruh dividen 43,51 triliun rp untuk mengisi tahun pajak pada tahun 2024. Akibatnya, para pemegang saham BMR memiliki hak untuk mendapatkan ransum 466.18434 rp.
_________
Tanggung jawab: Tujuan dari berita ini bukan untuk meminta pembelian atau penjualan operasi. Keputusan investasi sepenuhnya ada di pembaca. PORTALTERKINI tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan keuntungan dari semua keputusan investasi pembaca.
Periksa berita dan artikel lain tentang Google News dan WA Channels