Ekspor RI Berpotensi Melonjak hingga Rp28 Triliun di Tengah Perang Tarif AS-China

PORTALTERKINI, IACARTA – Implementasi Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan puncak Perang Dagang AS (AS) dan beberapa negara seperti Kanada dan Cina.

A recent study by the Cadine Indonesia Institute, the Indonesia Semangat (YBS) and Datawheel Foundation has shown that the tariff policy implemented by the United States President Donald Trump has the potential to promote exports to $ 1.69 million) or around $ 28 trillion (RP (

Peneliti terkemuka Profesor Datawheel Cesar Hidalgo mengatakan kebijakan tarif 10% -20% yang baru diterapkan oleh Amerika Serikat untuk produk Cina pada tahun 2025 telah membuka kemungkinan strategis bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor.

Beberapa sektor, yang diharapkan mendapat manfaat dari manfaat menerapkan persentase impor, termasuk sepatu, tekstil, sektor furnitur elektronik dan ringan.

“Sektor -sektor tekstil, pakaian, dan sepatu diperkirakan akan meningkat menjadi $ 732 juta, sementara elektronik dan furnitur juga mendapat untung besar karena perubahan dalam rantai pasokan dunia,” kata Cesar Idalgo dalam sebuah seminar dalam perang tarif Indonesia).

Menurutnya, Indonesia diharapkan menjadi salah satu dari enam negara yang mendapat manfaat dari kebijakan ini. Karena banyak perusahaan mencari persediaan alternatif untuk persediaan di luar Cina.

Dia mengatakan ekspor dari Indonesia ke Amerika Serikat memiliki potensi untuk naik melampaui negara -negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Filipina, berkat daya saing kebijakan industri produksi dan kebijakan pemerintah yang mempromosikan investasi dan ekspor.

Meskipun bisa melebihi tiga negara, ia mengatakan bahwa peningkatan ekspor Indonesia tidak dapat mengatasi hasil ekspor Vietnam ke Paman Sam.

Adapun pengamatannya, Menteri Investasi dan Rio Rio/Kepala Dewan Koordinasi Investasi (BKPM) Rosan Purkasa Roleslai mengatakan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia.

“Dengan persentase barang Cina yang lebih tinggi, harga produk China di pasar AS lebih mahal. Ini membuka peluang bagi produk -produk Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar AS,” kata Rosan.

Dia mengatakan perusahaan AS, yang sebelumnya bergantung pada impor China, akan berubah, termasuk Indonesia. Ini akan menciptakan peluang untuk mengekspor barang -barang Indonesia seperti tekstil, elektronik, furnitur dan produk pertanian. 

Lihat Berita dan Artikel Lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *