Seabrek Masalah Ekosistem Kendaraan Niaga Listrik

PORTALTERKINI, Jakarta-Vladi saat ini sedang meninjau pengembangan infrastruktur kendaraan listrik Indonesia, seperti truk truk.

Rachmat Kaimuddin mengatakan bahwa agen koordinasi Kementerian Kementerian Kementerian Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Regional, diperlukan ekosistem trem komersial dari kendaraan listrik penumpang, dan penelitian tambahan. 

Rachmat menjelaskan di Jakarta pada hari Jumat (9/5/2025): “Tidak banyak pemain saat ini. Tetapi di masa depan kita akan melihatnya lagi dan kita akan belajar.

Perlu diingat bahwa mobil listrik memiliki baterai yang lebih besar daripada mobil listrik penumpang. Selain itu, kendaraan komersial memerlukan stasiun pengisian daya khusus. 

“Memang, jika itu adalah alat logistik, mereka biasanya memiliki jarak yang lebih besar dan membutuhkan lebih banyak energi. Jadi jika baterai mungkin lebih tinggi dan bisa lebih mahal,” katanya.

Lebih lanjut Rachmat mengatakan bahwa kendaraan komersial berbeda dari mobil penumpang yang biasanya memungkinkan pengguna untuk memasang rumah.

Tidak hanya itu, kendaraan komersial memiliki manuver yang hebat, jadi dibutuhkan waktu pengisian yang lebih cepat bagi kendaraan untuk menganggur tidak terlalu lama.

“Jadi, kita perlu melihat, misalnya, ekosistem, jarak, permintaan truk, apa yang bisa menjadi jarak, karena nantinya akan menjadi stasiun pengisian,” jelas Rachmat.

Tren kendaraan elektronik

Dilihat dari tren kendaraan komersial listrik, hanya ada satu truk listrik sejauh ini, Mitsubishi Fuso Ecanter. Sementara itu, untuk sebuah van listrik, beberapa pemilik Marki telah meluncurkan DFSK Gelora EV dan Mitsubishi L100 EV.

Yang terbaru adalah produsen mobil Cina, Wouling Motors secara resmi meluncurkan kendaraan komersial listrik di Pameran Kendaraan Listrik Periklindo (PEVS) dari 29 April hingga 4 Mei 2025. 

Ricky Christian, direktur operasi pemasaran di Walling Motors, mengatakan van Walling EV hadir di Indonesia untuk bertemu dengan sektor bisnis, karena, menurutnya, pasar memiliki potensi besar, terutama untuk kendaraan listrik.

Jiexpo Kemayoran dari Ritchie pada hari Selasa (29.4.2025) mengatakan: “Wuling percaya bahwa kontribusi EV dalam 0,1% dari volume baru komersial adalah potensi besar. Hal ini disebabkan oleh pemilihan produk penggerak listrik yang tersedia.”

Dia lebih lanjut menyatakan bahwa Wulling EV Van akan secara resmi diluncurkan pada kuartal ketiga tahun 2025, dan akan diproduksi secara lokal di Parlemen Parlemen Woling di Sikran, Jawa Barat. 

Kemudian, van Wulling EV akan menjadi pesaing DFSK Electric Van Gelora E yang dimiliki oleh PT Sokonindo Cars, pemilik agen dari Seres dan DFSK.

Untuk tujuan ini, Alexander Barus, Direktur Eksekutif PT Sokonindo Alexander Cars, menanggapi penampilan model baru kendaraan komersial listrik di Indonesia, seperti yang disarankan persaingan pasar yang sehat.

“Jadi jika ada persaingan, saya pikir itu bagus. Jika pasar mengendalikan satu merek, itu buruk. Nah, jika ada 2-3 prangko, itu berarti kami akan bersaing untuk kompetisi, bagaimana melayani pelanggan kami,” Alexander mengutip Jakarta pada hari Kamis (8/5/2025).

Menurut catatan bisnis, mobil PT Sokonindo menghasilkan gelor lokal di pabrik Banten Serang Cikande 2023. Mulai dari crore RP3500, produksi lokal ini membuat kendaraan listrik DFSK lebih terjangkau. 

Lihat Berita dan Artikel Lainnya di Google News dan WA Channels

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *