
Mendag Blak-blakan Strategi RI Antisipasi Kebijakan Tarif Trump
PORTALTERKINI, pemerintah Jakarta-Indonesia, Rencana Saling atau proporsi bersama, memberikan efek yang adil, diperkenalkan oleh Presiden AS Donald Trump di negara lain.
Menurut Menteri Perdagangan Buddhi Santoso (Mendag), pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan diplomasi dan dialog strategis dan membuat rencana bersama yang layak alih -alih
“Jika kami memeriksa tanggapan dan tindakan negara -negara mitra AS untuk saling merespons. Kami ingin berteman tentang cara menerimanya di pasar,” kata Buddhi, ketika Jakarta, kunjungan kantor WISM bisnis Indonesia, Selasa (25.3.2012).
Selama pengenalan Buddh, banyak negara mitra AS, seperti Kanada, dan Cina, menggunakan jawaban atau balas dendam pada produk AS.
Misalnya, Cina, dengan pembalasan 10-15% untuk produk AS $ 13,9 miliar untuk peralatan dan minyak dan $ 19,5 miliar untuk produk pertanian.
Sementara itu, Meksiko, Jepang, Korea, Brasil, dan Australia memilih berbagai metode. Seperti Indonesia, negara -negara ini mengambil keuntungan dari pendekatan diplomatik untuk tarif, bukan balas dendam.
Selain dialog strategis dan diplomasi komersial, Buddhi mengatakan bahwa partainya berencana untuk memulihkan dan memulihkan perjanjian kerangka kerja komersial dan investasi (TIFA) yang didirikan pada tahun 1966.
Pemerintah akan menyelidiki transaksi komersial yang terbatas atau perjanjian perdagangan yang terbatas untuk mengurangi tarif dan mengelola Neffis, yang merupakan kepentingan kedua negara.
Menurut Buddhi, pemerintah memperkuat kerja sama di berbagai sektor strategis dan akan memperkuat komunikasi strategis dan melobi melalui duta besar khusus atau delegasi khusus yang diakui dan dapat diterima Amerika Serikat.
Pada tanggal 2 April 2025, Trump memperkenalkan rencana timbal balik yang adil atau proporsi timbal balik. Saat ini, perwakilan komersial Amerika Serikat atau AS sedang menyelidiki negara -negara kekurangan utama Amerika Serikat, termasuk Indonesia.
Indonesia di Amerika Serikat adalah salah satu negara yang memberikan surplus terbesar saldo perdagangan Indonesia. Pada tahun 2024, data dari Central Statistics Agency (BPS) mencatat kontribusi $ 16,8 miliar, diikuti oleh India $ 15,3 miliar dan Filipina dengan $ 8,8 miliar. Amerika Serikat kemudian menginvestasikan $ 3,1 miliar pada Januari-Februari 2025.
Sementara itu, Amerika Serikat berada di peringkat ke -15 untuk negara yang cukup besar tahun lalu, senilai $ 19,3 miliar.
Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA