
Premi Asuransi Umum Turun Awal 2025, Edy: Dampak Perlambatan Ekonomi, Bukan Krisis Kepercayaan
BISISISCO, Jakarta – Industri Asuransi Umum Premi deklinansi pada awal tahun 2025. Direktur Presiden Raka Pratikara Edy digantikan
“Inspeksi Asuransi Asuransi Asuransi, terutama di jalur asuransi properti 201222 dan melambat menjadi Axle,: Edence dari Edy (4/19).
Dijelaskan, ketika ekonomi yang lemah, perusahaan cenderung menunda perpanjangan dan pembelian aset baru. Ini memiliki dampak langsung pada penurunan permintaan produk asuransi properti. Selain itu, bisnis juga memeriksa posisi pengeluaran, termasuk asuransi pertama.
“Jadi kita melihat bahwa kecenderungan ini lebih merupakan cerminan dari situasi ekonomi saat ini, bukan karena penurunan penugasan yang sama,” lanjut Edy.
Menambahkan Edy, tidak ada perubahan signifikan dalam perilaku pelanggan pada awal 2025
Untuk menghadapi tantangan ini, Edena mengatakan bahwa liburannya telah menyodok strategi selektif efisiensi operasional atau ekspansi operasi. “Perusahaan sangat hati -hati dalam dampak dampak dari kerajinan ekonomi aktual yang membuat langkah -langkah strategis yang fokus pada efisiensi kualitas pelanggan pelanggan,” katanya.
Menekankan bahwa jaminan RAKSA -nya tentang pemeliharaan yang menguntungkan untuk mempertahankan portofolio bisnis yang sehat dan risiko yang dapat diukur, terus melanjutkan kondisi pasar.
Sesuai prospek masa depan, Edy mengakui bahwa tidak ada sinyal pemulihan ekonomi yang kuat dalam waktu dekat. Namun, tetap optimis. “Saat ini kami telah melihat sinyal yang kuat menurut kondisi ekonomi mana Anda akan ditingkatkan secara makna dalam bulan -bulan untuk dijual, sebagai pemerintah melalui kebijakan,” katanya.
Sementara itu, Data Otoritas untuk Layanan Keuangan (OJK) Pendapatan 2025 The Diminished and Reference and Reference, yang telah menurun 7,17% yoy untuk RP27,91 triliun. Di sisi lain, usia asuransi jiwa meningkat 5,16% yoy menjadi R-22,35 triliun.
Penyediaan dana untuk Superapise, Mendorong Hukum dan Berpikir, Vulvanis, menyebut kecacatan sebagai faktor utama dari penurunan tersebut. Pengendalian pers untuk portofolio properti adalah faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan bukti asuransi “, katanya.
OJK saat ini terkoordinasi dengan Asosiasi Asuransi Indonesia (AUUI) untuk menjelaskan penurunan utama ini. Juga otoritas otodidak yang diajar secara otomatis menjaga disiplin dan investasi, sehingga industri kita menjalankan hadirnya ekonomi.
Periksa berita dan item lainnya di Google News dan WA Channel