Pakar Sebut Asuransi di Program MBG Bakal Jadi Beban APBN

PORTALTERKINI, Jakarta – Dikatakan bahwa itu adalah perlindungan asuransi yang berat dalam program Nutrisi Gratis (MBG), yang harus dihentikan dengan Anggaran Pemerintah (APBN).

Manajer Asuransi dan Dosen Asuransi di Program Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Perdagangan, Universitas Gadjeh Mada (UGM) Capler Marpang menjelaskan bahwa ada dua opsi untuk menentukan kontribusi MBG, yaitu pendanaan penuh pemerintah atau oleh pemasok MBG.

“Jika pemerintah ditingkatkan oleh pemerintah, jika bonus ditoleransi oleh pemasok atau produsen, itu akan meningkatkan biaya MBG, yang pada akhirnya akan menjadi pemerintah,” kata Capler, seperti yang dikatakan pemerintah. 

Namun, Capler mendukung kebutuhan untuk memastikan program prioritas prabowo-gibrans. Alasannya adalah bahwa risiko paparan program ini terancam, terutama risiko keracunan atau keracunan, yang mengarah pada korban anak -anak kecil, anak -anak sekolah, wanita hamil dan ibu menyusui, yang merupakan tujuan utama dari program MBG.

Dia menjelaskan: “Program asuransi ini tentu saja tidak hanya melindungi komunitas penerima MBG, tetapi juga melindungi produsen/pemasok MBG.”

Capler menjelaskan bahwa jumlah premi tergantung pada jumlah asuransi atau kewajiban hukum. Semakin tinggi tutupan uang, semakin besar premi. Untuk alasan ini, katanya, harus ada sejumlah kompensasi untuk asuransi MBG ini.

Meskipun asuransi MBG dapat menimbang anggaran negara, Indonesia mendukung potensi pendapatan asuransi dari industri asuransi di Indonesia.

Capler menjelaskan bahwa potensi pendapatan premium tidak secara langsung didasarkan pada alokasi anggaran pemerintah untuk program MBG ini. Namun, potensi ini tergantung pada jumlah penerima MBG dan jumlah uang per orang. 

“Faktanya, jumlah anggaran pemerintah untuk MBG lebih tinggi, yang berarti bahwa mayoritas dan lebih banyak peserta menerima MBG,” jelasnya.

Tahun ini, pemerintah menambahkan pembiayaan untuk program MBG ke target RP171 triliun yang ditujukan kepada 82,9 juta penerima. Dengan asumsi bahwa jumlah tertanggung per orang adalah Republik Polandia. 10 juta, dan tingkat premium adalah 0,20 %, menghitung potensi pendapatan premium yang dikelola oleh perusahaan asuransi dalam jumlah total RP.

“Sekali lagi, ini adalah satu -satunya asumsi 0,2 %, karena tingkat premium tergantung pada banyak kasus teknis dan administrasi, jadi kemudian, jika program diasuransikan, indikator premium mungkin lebih kecil atau bahkan lebih tinggi,” katanya.

Lihat pesan dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *