
Riset Lazada: Setengah Pedagang E-Commerce di Indonesia Gagal Optimalkan AI
PORTALTERKINI, menurut Jakarta-Lazada, 50% dari pedagang e-commerce di Indonesia tidak menggunakan teknologi kebijaksanaan nyata (AI). Faktanya, 21% ID pedagang di negara ini juga bekerja sendiri.
Menurut hasil survei Lazada, bekerja sama dengan Kantar ke Kantar, pedagang best sellers di negara ini diklasifikasikan dari calon AI dan AI Agnatics. Dengan demikian, 50% dan 21%.
Untuk informasi, ada 3 jenis AI menggunakan herrs e-indommer berdasarkan penelitian. Pertama, beradaptasi dengan AI, di mana penjual telah mengambil lebih dari 80% dari operasi AI.
Kedua, ai berharap. Dalam kategori ini, penjual terintegrasi parsial, tetapi juga kesenjangan adopsi di banyak halaman penting.
Ketiga, AI Agnatics. Secara khusus, jenis di mana penjual grup didasarkan pada proses klasik buku di sebagian besar fungsi bisnis mereka.
Di Indonesia, penjual penjual menggunakan AI masih lebih rendah daripada mereka yang mengklaim menerapkan teknologi ini. Sementara itu, pedagang yang mengklaim telah mengambil AI 52%, sambil menggunakan AI hanya 42%.
“Penemuan kami menunjukkan fenomena ekosistem perdagangan Ecoord Asia Tenggara.
Akibatnya, ia terus mendukung pekerjaan bisnis dengan tingkat penyambutan AI rendah, seperti operasi dan transportasi Asia Timur di Indonesia.
Di daerah ini, Indonesia dan Vietnam dipandu oleh 42% dari AI Welcome, diikuti oleh Singapura dan Thailand 39%.
Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan Wa WA