
Pinjaman Gadai Didominasi Luar Jawa, Capai Rp47,35 Triliun
PORTALTERKINI, Jakarta – Distribusi pinjaman industri Lombard selama 2024 meningkat dari 26,9% (tahun/yoy) menjadi RP88,05 triliun. Pendanaan didominasi oleh pinjaman di luar Java.
Berdasarkan data Dewan Jasa Keuangan (OJK), Java (53,78%) dan RP40,70 triliun (46,22%) dimasukkan dalam jumlah total pinjaman ponshop pada 2024 untuk distribusi Rp47,35 triliun. Lombard Loan adalah Java di luar Java 13,63 juta pelanggan dan 13,60 juta pelanggan.
Lokasi Java dengan pinjaman Ponshop terbesar adalah Kota Makassar, dengan nilai Rp7,57 triliun dengan total 1,92 juta pelanggan.
Karena Java City Bondung memiliki tempat dengan distribusi pinjaman Lombard terbesar, yang mencapai 3,81 juta pelanggan hingga Rp11,73 triliun.
Secara total, peningkatan pinjaman geng meningkat sebesar 26,9% pada tahun 2024. Ketika menghitung lokasinya, peningkatan pinjaman gadai di luar Java dan Java masing -masing meningkat 26,3% (YoY) dan 27,6% (YoY).
Pinjaman Lombard lebih disusun di Java, dan juga terjadi pada tahun 2023. Selama periode ini, distribusi pinjaman ponshop di luar Java mencapai Rp37,50 triliun (54,05%) dan Java RP31,88 triliun (45,95%).
Untuk merekam data OJK ini, diambil dari 62 toko potong, baik di sektor swasta dan PT Gadaina (Persro), yang membagikan 33 kantor di luar Jawa dan 29 lainnya di Kepulauan Jawa.
Sebelumnya, lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, LKM dan agmen LJK lainnya, manajer eksekutif, menggarisbawahi data terbaru tentang kinerja pinjaman pededian.
Dalam catatannya, distribusi pendanaan Lombard Company meningkat dari Januari 2025 menjadi 28,27% (YOY), dari Rp89,43 triliun. Pendanaan mendominasi distribusi pion, yaitu 82,18% atau RP73,49 triliun.
OJK melihat kecenderungan positif dalam pengembangan pegadaian pada tahun 2024 tahun ini.
Agasman mengatakan, “Distribusi pendanaan diperkirakan akan terus berlanjut karena kebutuhan publik peningkatan geng produk termasuk Ramadhan di bulan itu.”
Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA