
PDIP Buka Suara soal Dampak Tarif Trump ke Rupiah dan Pariwisata RI
Business.com, Jakarta – VII. Anggota perwakilan dan Navita Hardini, perjuangan legislag (PDIP), percaya bahwa Presiden AS (AS) memiliki peluang besar untuk memperkuat pariwisata domestik sebagai ekonomi nasional.
Menurutnya, tekanan pada rupee karena ketegangan ekonomi global dan kebijakan peringkat internasional memiliki efek langsung pada publik, terutama bagi orang -orang yang sedang bepergian ke luar negeri.
“Biaya perjalanan ke luar negeri telah melonjak dan ini adalah waktu yang tepat untuk mendorong aliran pariwisata ke tujuan tertulis,” kata pernyataan yang ditulis, “7.4).
Dia berharap ini adalah pertanda penting bahwa pariwisata domestik harus menjadi prioritas atau pilihan utama, jadi ini bukan hanya alternatif.
“Pemerintah harus mempertimbangkan dorongan ini untuk memperkuat kebijakan fiskal, untuk mengembangkan tindakan lokal dan mempertahankan investor kepercayaan di sektor wisata,” katanya.
Dengan demikian, ia mengingatkan kebutuhan Menteri, pemain industri yang relevan, pemain industri, dan promosi pariwisata yang terkena dampak dan kompetitif.
“Jika wisatawan domestik diarahkan ke tujuan lokal, dampaknya bisa sangat tinggi tentang lalu lintas ekonomi regional. Ini bukan hanya masalah pariwisata, tetapi masalah memperkuat ekonomi.
Sementara itu, menurut Menteri Pariwisata (Kemenpar), sektor pariwisata juga dapat menjadi perlindungan ekonomi nasional dengan Amerika Serikat (kebijakan presiden AS dengan Donald Trump.
Menteri Pariwisata (Menpar) Warri Warri Wardia Princess mengatakan bahwa sektor wisata adalah ekspor bahwa kebijakan Trump Trump tidak terganggu.
“Jika barang ekspor yang dipengaruhi oleh tarif tinggi, kita harus memeriksa sektor lain yang bisa menjadi penyeimbang. Pariwisata adalah bentuk layanan ekspor yang tidak terganggu,” kata Widiyanti pada hari Senin (7/4/25).
Lihat berita lain di Google News dan WA Channel