Penjualan Mobil Listrik di RI Ditarget Tembus 60.000 Unit Tahun Ini, Realistis?

PORTALTERKINI, Jakarta – Indonesia Automotive Industry Association (Gaikindo) bertujuan untuk tujuan penjualan mobil listrik pada baterai, yang akan mencapai 60.000 unit pada akhir 2025.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil listrik di seluruh unit 2024 43.188 tercapai. Ini berarti bahwa jika Anda ingin mencapai tujuan 60.000 unit tahun ini, itu harus meningkat sebesar 39% setiap tahun sebesar 39% per tahun.

Kendaraan bermotor dan pakar akademik Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa tujuan itu dianggap realistis jika mereka didukung oleh pedoman negara yang profesional bagi konsumen.

“Indonesia mampu mencapai 60.000 unit pada tahun 2025 penjualan pada tahun 2025 jika semua pedoman insentif negara mengarah pada dukungan harga yang signifikan bagi konsumen,” kata Yannes di Bisnis, yang disebutkan pada hari Senin (28,04.2025).

Akibatnya, diharapkan dapat menghasilkan banyak varian produk BER dengan kisaran harga 150 juta rp -400 juta rps, yang dapat meningkatkan daya saing dari harga Bez, teknologi pembakaran internal yang lebih murah dan lebih canggih seperti Mobil Indonesian yang lebih efektif) atau mesin pembakaran internal konvensional (ICG) di Indonesian Indonesian. 

Ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi makro, serta oleh bagian pasar ke seribu kelompok dan dari generasi pertama Z, yang semakin menginginkan produk terbaik dalam hal desain, fungsi dan harga yang relatif terjangkau.

Perhatikan bahwa ketentuan insentif untuk kendaraan listrik diatur oleh peraturan Menteri Keuangan 12 tahun 2025 (PMK 12/2025), yang mulai berlaku pada 4 Februari 2025. 

PMK n. 12/2025 memperluas insentif PPN (DTP) untuk penjualan kendaraan bermotor listrik (KBL) dalam bentuk empat gelombang tertentu dan bus tertentu sebagai kebijakan sebelumnya. 

Jadi DTP PPN adalah 5% dari harga jual untuk KBL dalam bentuk bus tertentu dengan nilai TKDN lebih rendah dari 20% kurang dari 40%.  

Sementara itu, insentif DTP PPPNBM 3% dari hibrida lengkap, hibrida ringan dan plug -in -Ibido (LCEV) dengan kendaraan emisi karbon rendah yang memenuhi kriteria kendaraan dengan emisi rendah, seperti dalam Pasal 37 nomor regulasi 73 tahun 2019 biasanya telah berubah.

Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara juga setuju bahwa omset BEV sebenarnya juga melampaui penjualan mobil hibrida yang lebih tinggi.

“Ya, memang benar, bir bangun lagi. Sebelum itu, hibrida lebih tinggi, karena mereka sekarang mencari kisaran sekarang, sekarang untuk mencari kendaraan di Jakarta saja, hanya untuk menghindari yang tidak buatan,” kata Kukuh ketika mereka terpengaruh di wilayah Jakarta pada hari Kamis (4/09/2025).

Gaikindo telah mengumumkan bahwa data tentang penjualan BLES mobil telah mencapai 8.835 unit pada Maret 2025. Ilustrasi ini menembak hingga 5.183 unit setiap bulan dibandingkan dengan Februari 2025.

Selama periode dari Januari hingga Maret 2025, serta peningkatan penjualan dari mobil listrik bahkan hingga 16.535 unit. 

“Untuk taruhan, bagian ini sekarang 8,1%. Hibrida adalah 6,8%. Seluruh kendaraan elektrifikasi 14,9%hingga Maret 2025,” katanya.

Kukuh tidak menolak bahwa jumlah mobil listrik dari Tiongkok juga menyebabkan peningkatan penjualan Bened, karena semakin banyak model untuk model untuk orang -orang dari Indonesia dekat BET.

“Banyak pilihan pilihan yang bagus, kisarannya lebih lama dan harganya lebih kompetitif,” pungkas Kukuh. Data pertumbuhan penjualan untuk mobil listrik 2020-2025*:

2020: 125 unit

2021: 687 unit

2022: 10.327 unit

2023: 17.051 unit

2024: 43.188 unit

2025 *(Januari Maret): 16.535 unit 

Periksa pesan dan item lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *