Analis Beberkan Dampak Kebijakan Tarif Impor Trump ke Indonesia

Jakarta’s PORTALTERKINI -Phintraco Sekuritas mengungkapkan dampak singkat dari -Mmor, yang akan menutupi Indonesia setelah Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif impor sebesar 32%. 

Seperti yang kita semua tahu, Trump telah mengeluarkan kebijakan tarif bilateral yang memiliki dampak signifikan pada banyak negara, termasuk Indonesia. Dalam kebijakan ini, saat memasuki pasar AS, produk Indonesia dan bebas cuaca sekarang dikenakan tarif 32%.

Menurut data perdagangan, surplus perdagangan bebas minyak Indonesia dengan Amerika Serikat mencapai US $ 2,55 miliar dari Januari hingga Februari 2025, menurut kepala penelitian Phincro Sekuritas Valdy Kurniawan. 

Selama periode yang sama, Amerika Serikat adalah mitra dagang utama Indonesia. Produk ekspor utama yang mungkin dipengaruhi oleh kebijakan tarif termasuk pakaian, sepatu, peralatan dan minyak sayur.

Menurut Valdy, pengusaha sekarang perlu memperhatikan kemungkinan perubahan pasar dan potensi alternatif untuk produk Indonesia dari negara lain seperti India, Malaysia, Cina dan beberapa negara lain di Asia Selatan.

“Dalam jangka pendek, dampak langsung yang diharapkan terjadi adalah untuk melemahkan nilai tukar rupee,” katanya dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Kamis (3/4/2025).

Selain itu, ia mengatakan penerapan tarif baru ini dapat mencegah ekspor dan mengurangi keseimbangan perdagangan Indonesia dengan surplus A.S., yang pada gilirannya mempengaruhi stabilitas ekonomi domestik.

Selain Indonesia, beberapa negara lain juga dipengaruhi oleh tingkat hitung mundur yang tinggi, seperti Kamboja 49%, Vietnam 46%, Sri Lanka 44%, Bangladesh 37%, Thailand 36%dan Taiwan 32%. 

Sementara itu, kepala penelitian di NH Korindo Sekuritas Indonesia Ezaridho Ibnutama menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, tarif bilateral yang berlaku untuk 32% tarif bilateral memiliki potensi untuk mengakhiri surplus keseimbangan perdagangan Indonesia.

Pada bulan Februari 2025, surplus Indonesia adalah US $ 3,12 miliar, didorong oleh penurunan impor domestik karena meningkatnya tekanan sosial. Prestasi ini telah menjadi surplus selama 58 bulan berturut -turut sejak Mei 2020. Namun, surplus di bawah Januari 2025 mencapai US $ 3,45 miliar.  

“Tarif Trump baru dapat mengakhiri surplus ini, terutama karena Amerika Serikat adalah pasar ekspor terbesar kedua di Indonesia,” kata Ezaridho dalam sebuah pernyataan tertulis.

Lihat Berita dan Artikel Lainnya di Google News dan WA Channels

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *