
Riset IFG Progress: Porsi Aset Mini Reasuransi RI Bikin Premi Lari ke Luar Negeri
PORTALTERKINI, Jakarta -IFG Progress Institute adalah untuk total aset industri asuransi, dan total aset industri asuransi masih proporsional.
Total aset dalam industri penjaminan dicatat sebagai aset utuh dalam industri penjaminan berdasarkan data statistik selama periode data statistik EDM (OJK). Perhitungan menunjukkan bahwa hanya 4,8% dari aset underwritten dari aset asuransi hanya 4,8%.
Tidak hanya ada aset kecil, tetapi juga jumlah penjamin emisi di Indonesia, serta dari hasil penelitian. Jint akan memberikan sembilan hasil di Indonesia berdasarkan asuransi OJK per kuartal dan katalog reiusional. Sementara itu, ada 77 perusahaan asuransi umum dan 58 perusahaan asuransi jiwa.
Sejumlah kecil industri asuransi lokal Indonesia menunjukkan bahwa kepuasan Indonesia masih proporsional. Ketentuan ini Senin (4/28/2025)
Studi ini dikatakan berisiko tinggi oleh asuransi umum atau industri asuransi secara keseluruhan.
Selama tiga tahun terakhir, ketergantungan pada rehabilitasi asing baru -baru ini berkembang ke masa lalu. Dari tahun 2022 hingga 2024, kekurangan penjaminan adalah Rs. RP 10,95 masing -masing membawa 20 triliun yen.
Selain defisit yang tumbuh, bagian penjaminan luar negeri di luar negeri juga telah diperluas. 34,8% dan 38,1% masing -masing pada 2023, 2023, dan 2024.
Menanggapi defisit penjaminan, asuransi Indonesia untuk mengembangkan peta jalan 2023-2027 untuk peta pengembangan bertujuan untuk mencapai 2027 atau tahap ketiga peta jalan.
Persyaratan penjaminan diperlukan untuk memperkuat pengembangan industri asuransi melalui pengembangan. Pemerintah bertujuan untuk memperkuat kemampuan penjaminan lokal melalui asuransi dalam Undang -Undang 2014.
Memperkuat modal dan kapasitas manajemen risiko adalah trik untuk meningkatkan kemampuan penjaminan lokal. Insentif untuk berinvestasi dalam program ini mencakup program dorongan yang menyediakan akses ke yurisdiksi Indonesia.
“Memperkuat konsensus Homewell diharapkan dapat mengurangi keseimbangan kekurangan penjaminan Indonesia.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Wah Channels