
Mobil China Jajal Pasar Hybrid, Toyota hingga Suzuki Waspadalah
PORTALTERKINI, jakarta- Produsen kendaraan Cina mulai bekerja aktif di Indonesia, baik kendaraan listrik hibrida (HEV) dan plug-in-line (PHEV).
Dalam kategori hibrida, sebagian besar produsen merek Jepang seperti Toyota atau Suzuki siap memproduksi produsen Cina, ceri dengan mobil HV atau PEV lokal.
Selain itu, pemerintah telah membersihkan kendaraan hibrida untuk mendapatkan diskon TTP PPNBM 3% dari harga jual. Peningkatan termasuk sampel hybrid, hybrid dan hybrid -hybrid -hybrid dalam Menteri Keuangan (PMK) UIMH. 12/2025.
“Merek -merek utama Toyota terancam di segmen HEV di Indonesia dengan mengancam merek -merek Cina seperti BYD, Aion, MG dan Cherie,” kata Yans kepada Jumat Busnice (4/4/2025).
Menurut Yans, produksi lokal dan 3% PPNPM menawarkan penawaran kepada merek -merek Cina untuk menawarkan harga yang lebih murah, yang menarik konsumen untuk sangat mengkritik desain dan fitur terbaik, dan peka terhadap harga.
Akibatnya, untuk mempertahankan pekerjaan dalam kategori hibrida, merek Jepang harus fokus pada inovasi teknis, keterampilan biaya dan perbedaan pasar.
“Pertama -tama, merek Jepang harus meningkatkan kinerja mekanis hibrida, yaitu menciptakan sistem PHEV dengan menciptakan sistem PHEV, dan koordinasi baterai generasi baru, misalnya, untuk meningkatkan kesabaran dan mengurangi biaya produksi,” jelas.
Kedua, merek Jepang harus segera mengarahkan kembali model hybrid ke segmen utama, dan mobil pusat -rendah di pasar ke MPV, serta MPV, dan menciptakan harga jual yang paling kompetitif dan berhasil digantikan dengan kinerja dan keandalan bahan bakar.
Ketiga, menurut Yanes, merek Jepang harus bekerja sama dengan teknologi atau memperkuat perusahaan awal, mempercepat fitur yang ditingkatkan seperti AI dan konektivitas, serta baterai efisien tinggi untuk desain terbaru sesuai dengan persyaratan pasar Indonesia.
“Pada keempat, Jepang harus segera meningkatkan strategi penetapan harga melalui ekonomi atau subsidi pemerintah, terutama di pasar di luar Jawa,” katanya.
Akhirnya, gunakan merek Jepang yang baik dalam kualitas dan layanan produk kendaraan Jepang, dan harus disimpan dan dibuat oleh sistem 3S -nya.
“Dengan kombinasi ini, merek Jepang dapat menjaga daya saing mereka di era kendaraan listrik Indonesia,” kata Yans.
Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel