BYD Buka Suara usai Pembangunan Pabrik di Subang Diganggu Premanisme Ormas

PORTALTERKINI, Jakarta – Produsen mobil listrik China, BYD, telah mengungkapkan suara yang terkait dengan pembangunan Sobang Smartpolitan Industrial Estate Factory, Java West, yang dilecehkan oleh pembunuh dengan nama Organisasi Sosial (CSO).

PR dan Pemerintah BYD Indonesia Luther T. Panjait Marketing Manager mengatakan pembangunan pabrik mobil listrik perusahaan pasti akan berlanjut pada skala waktu yang ditentukan.

“Sejauh ini, persiapan dan proses seluruh pabrik telah berjalan dengan lancar,” kata Luther, Selasa (22 Januari 2012).

Sementara itu, BYD tidak peduli tentang pembantaian organisasi massa, yang berpotensi menghalangi kegiatan konstruksi di pabrik. Jelas bahwa BYD berkomitmen untuk menyelesaikan konstruksi pabrik pada akhir 2025.

“Kami fokus menyelesaikan proses pengembangan sesuai dengan komitmen kami kepada pemerintah,” kata Luther.

Sebelumnya, pembantaian organisasi massa, yang mengganggu pabrik BYD, dilakukan oleh Eddie Soeparno, wakil ketua Majelis Penasihat Rakyat Indonesia, selama kunjungan kerja ke Pusat Instalasi BYD di Cina, Cina.

“Ada masalah yang berkaitan dengan pembantaian organisasi massa yang mengganggu pengembangan kemampuan produksi BYD.

Selain itu, Eddie mengatakan tindakan Assassin di bawah perlindungan organisasi massa mengganggu iklim investasi di Indonesia. Karena berpotensi membuat investor melarikan diri karena mereka tidak menerima jaminan keamanan untuk investasi di negara ini.

“Jangan biarkan investor datang ke Indonesia dan merasa bahwa mereka tidak dijamin keamanan. Ini adalah hal yang paling mudah untuk diinvestasikan di Indonesia,” katanya.

Meskipun pembangunan pabrik dihambat oleh organisasi massal, PT BYD Motor Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan pabrik perusahaan yang terletak di perkebunan industri Soban Smartpolitan, Jawa Barat.

Pabrik BYD dapat menghasilkan 150.000 unit mobil listrik setiap tahun. Sementara itu, Subang Smartpolitan adalah kawasan industri yang dikelola oleh PT SuryCreate Swadaya (SCS), sebuah unit dari PT Surya Semesta Internus TBK (SSIA).

Ia mengklaim bahwa pembangunan pabrik BYD untuk industri lokal memberikan kesempatan untuk membawa tanah air mereka sebagai pemasok mobil listrik di seluruh dunia. Total investasi di Indonesia oleh BYD ditujukan lebih dari $ 1 miliar atau sekitar RP. 16,8 triliun (dengan asumsi nilai tukar adalah 16.800 per dolar AS).

Sejauh ini, lima model mobil BYD tersedia di Indonesia, yaitu, BYD M6 MPV, BYD ATTO 3 dan segmen Sealion 7 di segmen SUV, diikuti oleh sedan Dolphin BYD dan Segel BYD. 

Tetapi semua model ini masih diimpor (sepenuhnya mapan/CBU) dari Cina, karena pabrik BYD di Subangel masih dalam proses pengembangan.

BYD tidak hanya memulai bagian bawah premi sendiri, MPV listrik Denza D9-Premium di Rp 950 juta di Jakart.

Lihat berita dan artikel lain di Google News dan WA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *