Industri Komponen Otomotif Terjegal Tarif Trump, RI Harus Apa?

PORTALTERKINI, Jakarta – Kebutuhan adalah dampak negatif dari kebijakan Donald Trump Trump Trump Trump, yang ditentukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di industri Indonesia. Salah satu sektor yang terkena dampak adalah komponen mobil. 

Asosiasi Industri Tim Automobile and Motorcycle (GIAMM) telah menyatakan keprihatinan tentang dampak kebijakan impor impor pada 32%yang dikenakan oleh Amerika Serikat untuk sektor komponen mobil nasional.

Sekretaris Jenderal, Giamm Rahmat Basuki, menghargai bahwa bagian strategis pemerintah diperlukan ketika sampai pada situasi ini. Mengingat, ekspor komponen mobil Indonesia ke Amerika Serikat saat ini berada di tempat terbesar kedua setelah Jepang.

“Ini tentu memiliki pengaruh besar pada industri kami, karena bagian masuk di Amerika Serikat relatif rendah di masa lalu. Sementara orang -orang Amerika Utara memasuki Indonesia terpapar dengan tarif yang jauh lebih tinggi,” katanya dengan pernyataan formal pada hari Minggu (6/06/2025).

Giamms mengusulkan pendekatan tingkat timbal balik sebagai solusi jangka pendek yang lebih pendek.

“Jika mereka mengenakan tarif tinggi, kita juga harus menyesuaikan.

Selain itu, Giamm menekankan potensi banjir produk komponen mobil dari Cina ke pasar Indonesia karena kebijakan perdagangan Amerika Utara terhadap Cina. Produk -produk Cina yang murah, terutama untuk penjualan, takut melemahkan daya saing produk lokal.

Sebagai solusi, ia mendorong penggunaan hambatan non -tariff seperti Kebijakan Level Komponen Lokal (TKDN) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk melindungi industri nasional dari barang impor impor yang diimpor ke kualitas dan harga.

Giams menyerukan pemerintah untuk terus memperkuat diplomasi komersial dengan negara -negara rekanan dan bahwa sektor nasional menerima perlindungan yang tepat sehingga masih dapat tumbuh dan berkontribusi pada ekonomi Indonesia.

“Meskipun ada tantangan, kami masih optimis. Pasar Amerika Utara masih terbuka. Meskipun tingkat terdakwa Tiongkok tidak kurang dari kami, produsen lokal masih memiliki kesempatan untuk bersaing,” kata Bekuuk. Nol untuk mengekspor mobil ke Amerika Serikat  

Indonesia Association of the Automobile Industry (Gaikindo) mengatakan bahwa kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang memberlakukan 32% impor di Indonesia, tidak mempengaruhi industri kendaraan roda empat.

Presiden dan Gaikindo, Jongkie, mengatakan bahwa kebijakan tingkat impor belum terpengaruh, karena Indonesia belum mengekspor mobil ke Amerika Serikat (AS) sejauh ini.

“Sejauh ini, kami belum mengekspor kendaraan bermotor ke Amerika Serikat, jadi tentu saja tidak ada dampak pada politik,” kata Jongkie Selasa (20.04.2025).

Dia juga mengatakan bahwa sementara tarif Trump tidak mempengaruhi ekspor mobil (sepenuhnya mapan/CBU), komponen ekspor sepenuhnya turun/CKD)

“Dimungkinkan untuk mempengaruhi bagian atau bagian cadangan,” jelasnya.

Gaikindo mengatakan bahwa pada bulan Februari 2025, Indonesia mengekspor mobil utuh ke berbagai negara hingga 36.789 unit. Angka ini meningkat sebesar 5,5% (YOY) dibandingkan dengan periode yang sesuai tahun sebelumnya, dibandingkan dengan Februari 2024 dari 34.871 unit.

Sementara itu, keberhasilan bulanan Indonesia meningkat 10,1%dibandingkan dengan Januari 2025, yang merupakan 33.423 unit.

Sementara itu, pasar tujuan ekspor kendaraan Indonesia adalah negara -negara di wilayah ASEAN, Timur Tengah dan Meksiko.

Dilihat dari mereknya, pembuat kendaraan yang mengekspor lebih banyak mobil pada Februari 2025, dari Toyota, dari 11.827 unit. Keberhasilan ekspor Toyota meningkat 5,5% MTM, dibandingkan dengan Januari 2025 sebesar 11.213 unit.

Selain itu, tempat kedua adalah 9.272 unit motor Mitsubishi atau lebih dari 67% per bulan. Diikuti oleh Dahatsu dengan 6888 Hit Ekspor.

Keempat, pembuat Korea Selatan, PT Hyundai Indonesia Engine Production (HMMI) mengekspor 4.311 unit kendaraan pada bulan Februari. Diikuti oleh Suzuki di tempat kelima hingga 1867 unit. Toyota (TMMin) Open Voice

Sebagai eksportir yang lebih besar, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIN) mengungkapkan suara tentang dampak kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang memaksakan tingkat impor di Indonesia.

Wakil Presiden Tmin Bob Azam mengatakan bahwa politik akan berdampak langsung pada ekspor berbagai barang, seperti tekstil, alas kaki, produk pertanian, perkebunan dan penangkapan ikan, serta tim. 

Menurutnya, ini akan menyebabkan kenaikan harga dan pasti akan mempengaruhi permintaan konsumen di Amerika Serikat. Namun, pendapat Bob tidak penting bagi industri mobil.

“Kami memiliki komponen ekspor di Amerika Serikat, tetapi jumlahnya tidak penting,” kata Bob Bisna, dikutip pada hari Selasa (20.04.2025). 

Dia juga mengatakan bahwa banyak negara saat ini berusaha mengembangkan pasar lokal untuk merangsang daya beli orang dan meningkatkan kerja sama bilateral.

“Indonesia mungkin lebih peduli dengan kerja sama pasar ASEAN dan dapat menyebabkan Asean Cooperi dengan daerah lain, seperti kerjasama Selatan dan juga BRIC.”

Selain itu, menurutnya, Indonesia juga harus mengembangkan diplomasi komersial dengan Amerika Serikat, karena surplus perdagangan Indonesia cukup besar dengan Amerika Serikat.

Pada bulan Januari Februari 2025, Amerika Serikat menjadi anggota terbesar Indonesia, hingga $ 3,1 miliar. Penerapan tingkat ini dapat mempengaruhi ekspor produk Indonesia ke pasar Amerika Serikat. 

Lihat berita dan item lainnya di Google News dan WA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *