
Ford Semringah Aturan TKDN Mau Dilonggarkan, Siap Bangun Pabrik?
PORTALTERKINI, Jakarta – Pembuat mobil Ford (AS) telah merespons dengan baik terhadap pemerintah Indonesia, yang akan mengeluarkan tingkat hukum (TKDN). Karena, jika Anda ingin berada di RI/
PT RMA Indonesia menyajikan Administrasi Produk Ford Ford, yang percaya bahwa seluruh proses pemerintah dirancang untuk mempromosikan cuaca investasi yang ditentukan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Manajer Dunia Toto Suharto mengatakan dia berkomitmen kuat untuk partisipasi rutin untuk secara efektif mempromosikan dan mempromosikan industri transportasi di Indonesia.
“Sisa TKDN akan sangat membantu kami meningkatkan bisnis kami di masa depan,” kata Koisnis pada hari Sabtu (12/4/2025).
Selain itu, ini akan meningkatkan penghindaran kecil dengan meningkatkan kendaraan sulit yang dapat mendukung orang Indonesia, katanya.
Namun demikian, Toto menjelaskan bahwa membangun pabrik di Indonesia, berbagai analisis dan pertimbangan yang cermat melibatkan berbagai kelompok di seluruh dunia.
Kami percaya bahwa sebagai bagian integral dari Ford RMA Indonesia Indonesia, kami berharap untuk melanjutkan dan memberikan kontribusi besar untuk pengembangan dan pengembangan bidang ini. “Menyimpulkan.
Hati -hati, Ford sekarang sepenuhnya diimpor (sepenuhnya dibangun / CBU) dari Thailand. Model -model tertentu diimpor dari Ford Ranger XL, Ranger Raptor dan Everest.
Mengacu pada data Indonesia (Gaikindo, mencatat 71 kendaraan dari Januari hingga Februari 2025.
Pada saat itu, dua bulan pertama Ford tahun 2025 memiliki 102 unit, penurunan 37,4% dari waktu yang sama pada tahun 2024.
Profobo ingin merilis tkdn
Presiden Indonesia Subianto meminta tingkat kementerian/pusat untuk meninjau aturan fleksibel dan praktis dari perluasan kompetisi TKDN.
Pernyataan itu adalah pernyataan yang dikeluarkan oleh kerangka kerja bisnis Republik Indonesia, pendidikan ekonomi dan presiden Republik Indonesia Jakarta (Selasa (Selasa) (Selasa (8/4/2025).
Menurutnya, memaksa TKDDN dapat menyebabkan alokasi kompetitif. Meskipun dia mengakui bahwa kebijakan TKDN dalam itikad baik dan kepentingan nasional.
“Tapi kita harus realistis, TKDN akhirnya berpartisipasi dalam kompetisi yang lebih kecil. TKDN diganti, dan dapat diganti dengan motivasi pasif,” kata Freva pada hari Selasa (8/4/2025).
Lihat Berita dan Artikel Lainnya di Google News