
Wall Street Melandai usai Trump Yakinkan Pasar Soal Ekonomi AS
PORTALTERKINI, Jakarta – Bursa Efek Amerika diperdagangkan pada hari Selasa (11/3/2025), ketika Presiden Donald Trump menekankan bahwa ekonomi negara itu tidak masuk ke resesi, kekhawatiran Wall Street pada pengaruh perang bisnis merasa lega.
Trump optimis bahwa ekonomi AS akan terus tumbuh, meskipun ada keragaman di pasar.
“Pasar akan naik dan turun, tetapi yang paling penting adalah membangun kembali negara itu,” kata Trump di Gedung Putih, seperti yang dikutip Bloomberg pada hari Rabu (11/3/2025).
Indeks Dow Jones meningkat dari 1,14% menjadi 41.433,48, indeks S&P turun dari 500 menjadi 0,76% menjadi 5.572,07, dan indeks senyawa NASDAQ turun di bawah 0,18%.
Langkah positif juga terlihat di ETF US $ 600 miliar yang melacak indeks S&P 500, yang meningkat setelah sesi perdagangan reguler ditutup.
Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa tarif 25% pada baja dan aluminium berlaku untuk Kanada dan negara -negara lain, sementara kenaikan tarif hingga 50% untuk logam Kanada akhirnya dibatalkan.
Sebelumnya, indeks utama turun ke level terendah sejak September, dengan tingkat rekor S&P 500 turun 9,3%.
Wall Street masih jatuh ke ketidakpastian kebijakan tarif, sulit untuk mengendalikan inflasi dan arah cerdas dari kebijakan suku bunga dana federal serta kekhawatiran.
Beberapa analis dari JP Morgan Chase & Company dan RBC Capital Markets mengurangi perkiraan cepat mereka untuk tahun 2025, karena kebijakan tarif Trump dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Neil Dutta menilai penelitian makro Renaissance bahwa kebijakan Trump sejauh ini membantu di pasar saham AS.
Dia mengatakan, “Ketidakpastian kebijakan benar-benar dapat mengguncang pasar, tetapi itu belum membuat alasan untuk resesi secara langsung. Namun, reaksi pasar tidak memburuk dan Trump down masih pasti,” katanya.
Di pasar obligasi, pengembalian tanggal 10 tahun US Tanggal meningkat menjadi 4,28%basis enam poin, sedangkan indeks spot Bloomberg Dollar turun 0,4%.
Lauren Goodwin dari Investasi Kehidupan New York menekankan bahwa kejelasan kebijakan pasar perlu distabilkan.
“Dalam kondisi yang tidak pasti, menunggu waktu yang sangat lama bisa berarti kehilangan peluang investasi yang berharga,” jelas Goodwin.
Sementara itu, seorang analis Citragroup Inc. melanggar rekomendasi mulai dari saham AS hingga kelebihan berat badan hingga netral, menunjukkan kekhawatiran resesi ekonomi yang meningkat dan penetapan harga saham teknologi yang tinggi.
Matt Male dari Miller Tabak percaya bahwa pasar saham Amerika masih jauh dari kesempatan untuk membeli ideal.
“Status pasar saat ini tidak cukup murah untuk dianggap sebagai titik pembelian yang menarik, meskipun ini tidak berarti bahwa pasar akan terus jatuh dalam,” katanya.
Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel