OECD Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, OJK Ungkap Kondisi Sistem Keuangan

PORTALTERKINI, Jakarta-The OJJ Authority (OJJ) mengatakan industri keuangan diadakan dalam tantangan ekonomi global seperti perang dagang dan wanita dengan ketegangan geo-politik.

Ketua OJJ OJJ, salah satu Handra Sirger, menjelaskan bahwa ekonomi global cenderung mengalami penyimpangan. Di sisi lain, data ekonomi Eropa dan Cina saat ini lebih tinggi dari harapan sebelumnya.

“Pertemuan bulanan Dewan Pengawas pada tanggal 26 Maret 2025, merevisi bahwa stabilitas bidang jasa keuangan diadakan di tengah masa depan ekonomi di masa depan. Volatilitas pasar masih tinggi karena ketidakpastian kebijakan ekonomi dan risiko Geo,” jelasnya, “” jelasnya, “” jelasnya, “jelasnya,” jelasnya, “jelasnya,” jelasnya, “jelasnya,” jelasnya. “(11/202).

Sejak penganiayaan, volatilitas telah menjadi kerjasama ekonomi dan pengembangan organisasi untuk kerja sama ekonomi dan pembangunan (OECD) untuk mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9%.

Namun, Ma’amra mengatakan penurunan itu masih setuju dengan risiko negara -negara berkembang di daerah tersebut.

Dia mengatakan OECD juga memperbaiki perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2025 hingga 3% dibandingkan dengan 3,1% sebelumnya.

Dari Handra Lanjutan, produk domestik bruto di Amerika Serikat (diproduksi) pada kuartal keempat / 2024 dicatat 2,4%. Namun, pada kuartal pertama Dan / 2025, Bank Sentral AS, Federal Reserb, mengharapkan pertumbuhan ekonomi Paman.

Selain itu, data kegiatan ekonomi AS cenderung mengurangi tingkat pengangguran sebesar 4,2%. The Fed masih mempertahankan tingkat bunga tes dan diharapkan untuk menguranginya sekali atau dua kali pada tahun 2025.

Sementara itu, pada bulan Maret 2025, Indonesia mampu mempertahankan inflasi CPI (CPI) pada tingkat 1,03% per tahun (YoY). Inflasi utama pada bulan Februari cukup terkontrol hingga 2,48%, menunjukkan bahwa permintaan lokal cukup baik, meskipun beberapa indeks permintaan mulai moderat.

Sementara itu, kinerja ekonomi nasional masih solid, menurut hasil tinjauan berkala oleh Badan Layanan Investor dalam mode, yang menegaskan bahwa peringkat kredit Indonesia berada di BAA2 dengan pandangan yang stabil. Selain itu, pitch juga mempertahankan klasifikasi BBB Indonesia dengan tampilan yang stabil.

“Catatan ini merupakan kepercayaan global pada dasar ekonomi Indonesia dan kebijakan yang diambil dapat mempertahankan kekuatan sektor keuangan antara kondisi ketidakpastian global,” kata Hamara.

Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *