
Menaker Bakal Panggil Gojek-Grab Cs Imbas BHR Ojol Rp50.000
PORTALTERKINI, JAKARTA – Menteri Yassierli akan meminta pelamar transportasi online atau sepeda motor online seperti Gojek, Grab, dan Maxim terkait dengan bonus liburan (BHR).
Sementara itu, The Indonesian Transport Workers ‘Union (SPAI) mengulas total bonus liburan (BHR) yang disediakan oleh aplikator transportasi online kepada pengemudi yang tidak manusiawi.
Yassierli mengatakan partainya masih menunggu laporan lengkap dari sopir taksi sepeda motor online atau sopir BHR yang tidak sesuai dengan penghasilannya.
“Kami juga menunggu, saya tidak menerima laporan lengkap. Ada beberapa pelamar, apa yang mereka inginkan, apa yang mereka inginkan, kami masih menunggu,” kata Yassierli kepada Kementerian Manusia pada hari Selasa (25/25/2025).
Oleh karena itu, Yassierli mengatakan dia akan memanggil pemohon terkait dengan jumlah BHR yang diberikan kepada pengemudi mereka.
Selain itu, gugatan juga akan membahas perumusan perhitungan dari pemohon dalam menyediakan BHR untuk pasangan mereka.
“Tapi kami akan menghubungi lagi dan kami akan mencoba menggali dengan mereka apa yang mereka lakukan,” katanya.
Sementara itu, bonus liburan (BHR) untuk taksi sepeda motor online atau pengemudi Ojol akhirnya dirilis sebelum liburan Idulfitri 2025. Namun, beberapa mitra pengemudi mengklaim telah gagal dalam jumlah bonus yang disediakan oleh pemohon.
Pengemudi transportasi online, anggota Pekerja Transportasi Indonesia (SPAI), mengatakan menerima laporan memiliki pengemudi Ojol yang hanya menerima BHR. 50.000.
Ketua SPAI Lily Pujiati mengatakan nominal itu dianggap tidak manusiawi karena pendapatan pengemudi Ojol 12 bulan mencapai Rp33 juta. Selain itu, jumlah BHR yang disediakan oleh perusahaan transportasi online juga tidak sesuai dengan informasi yang diterima oleh Presiden Prabowo Subianto, yang sebelumnya mengungkapkan bahwa pengemudi online akan menerima RP1 juta per orang. “Lily berkata, Minggu (3/23/2025).
Menurutnya, jumlah BHR Ojol tidak adil, karena perusahaan menentukan kategori diskriminasi seperti hari aktif 25 hari, pekerjaan online 200 jam, adopsi -mengikuti pesanan untuk 90% hingga 90% selesai setiap bulan.
Selain itu, katanya, diskon platform hingga 50% adalah untuk membebani pendapatan pengemudi dan membuatnya seolah -olah pengemudi tidak bekerja dengan baik.
Periksa berita dan artikel lain di Google News dan WA Channel