
Indosat (ISAT) Prioritaskan Ekspansi Jaringan ke Indonesia Timur pada 2025
PORTALTERKINI, JAKARTA – PT Direktur TBK Indosate dan Chief Technology Officer. Desmond Cheng mengatakan bahwa perusahaan akan terus memperluas jaringan yang agresif tahun ini, terutama di Eastindonesia seperti Nusa Tengara ke Papua.
Pasar di Eastindonesia masih luas. Indosate berusaha untuk mengoptimalkan pasar dengan memberikan pilihan pelanggan baru.
“Karena masih ada peluang yang sangat bagus di Indonesia. Ini berbeda dari negara lain. Di Indonesia, beberapa daerah yang jauh tidak dilayani. Jadi kami harus melakukan pemilihan pelanggan,” kata Desmond kepada Bisnis pada hari Minggu (16 Januari 2025).
Sebuah studi oleh Asosiasi Penyedia Layanan Internet di Indonesia (APJII) pada tahun 2024 menyebutkan penetrasi internet di Eastindonesia, yang juga mencakup Nusa Tengar, Maluku dan Papua, hanya 67%. Tingkat penetrasi lebih kecil dari Indonesia Barat, yang telah mencapai 88%.
Ini menunjukkan bahwa ruang pertumbuhan di Eastindonesia masih cukup besar, karena masih ada 33% wilayah di Eastindonesia yang belum dikirimkan di internet.
Indoosate telah hadir di Eastindonesia sejak 2022. Desmond mengatakan bahwa setelah kehadiran perusahaan di Internet perusahaan di Eastindonesia, lalu lintas di Indonesia sedang mengalami Estyl, yang menunjukkan bahwa layanan indosat dapat dimasukkan dalam pasar Indonesia Timur.
“” Kapasitas yang meningkat sangat besar. Peningkatan kapasitas mencapai 200%, ”kata Desmond.
Pada tahun 2023, indosat, yang terdaftar dalam 10 bulan, naik layanan ke wilayah NUSA Tengara selama 2,3 kali, sedangkan Tengara di daerah NUSA timur peningkatan 3,7 kali lipat.
Sebagai tri fusi pada tahun 2022, Indosate menambah layanan untuk lebih dari 10 juta kelompok populasi di Indonesia. 16.400 desa yang belum dilayani sekarang dapat menikmati layanan indosat.
Indosat memiliki lebih dari 250 300 BT pada tahun 2024. Jumlahnya naik sekitar 20.800 BT dibandingkan dengan 2023, yaitu 229.500 BTS. 4G BTS mendominasi pada tahun 2024 dengan total 196 300 bts atau peningkatan 17.200 bts.
Sementara itu, BTS 2G terdaftar dengan peningkatan 53.900 atau peningkatan tahunan 3500 BTS. Pertumbuhan BTS 2G yang lebih rendah sejalan dengan perusahaan seluler yang diserahkan oleh layanan bahasa dan SMS ke layanan berdasarkan Internet.
Indosate terdistribusi biaya modal (CAPEX) sebesar 13 triliun rpillions pada tahun 2025 untuk memperluas jaringan, meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan untuk menerima teknologi tertinggi sebagai kecerdasan buatan.
Dia mengatakan bahwa Papua, Maluku, Nias, dan Wilaya von Nusa Tengara dan Nusa Tengara adalah salah satu tujuan dari area ekspansi jaringan. Indosate, yang telah hadir sejak tahun lalu, akan memperluas layanannya dengan mencapai lebih banyak kota.
“Kuartal pertama dibangun kembali tahun ini. Indonesia sangat besar,” kata Desmond.
Periksa pesan dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel