Ini Sosok Pendiri Smelter Nikel Milik China Terbesar di Indonesia yang Nyaris Gulung Tikar

Bannis.com, Yakarta – Salah satu nikel terbesar atau pencairan Indonesia hampir merupakan karpet dan dinyatakan bangkrut. 

Laporan Bloomberg, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), yang dikaitkan dengan raksasa Jiangsu Delong Nickel Industry Co -untuk perusahaan, telah mengurangi produksi dan hampir sepenuhnya ditutup, hanya beberapa bulan setelah perusahaan induknya di China dinyatakan bangkrut.

Perusahaan juga telah ditunda ke pemasok energi lokal dan tidak dapat dikurangi dengan mengurangi nikel.

Industri nikel Delong Jiangsu sebelumnya bekerja untuk kebangkrutan pada paruh kedua tahun lalu. 

Pada saat yang sama, ada kemungkinan bahwa pabrik nikel yang dimiliki oleh anak perusahaan Indonesia menghentikan produksi jika situasinya berlanjut.

Kebangkrutan perusahaan nikelme terbesar di Indonesia adalah karena harga nikel global, yang telah turun hampir setengah sejak akhir 2022 karena meningkatnya produksi Indonesia. 

Gunbuster sendiri sebelumnya dapat memproduksi 1,8 juta ton makanan nikel per tahun. Tapi sekarang telah menutup hampir semua lini produksi lebih dari 20 jalur produksi sejak awal tahun.   Jadi siapa pendiri PT GNI? 

Pengusaha Tiongkok Tony Zhou Yuan mendirikan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), mengutip PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), yang juga menjabat sebagai direktur operasi PT GNI. 

Meskipun tidak ada banyak informasi pribadi tentang Tony, diketahui bahwa Pt GNI menetapkan di Morowal Utara, Sulawes Tengah sejak 2019, melebur oven listrik rotating (RKEF) Klin, yang diprediksi bahwa ia lebih ramah dengan lingkungan dan 25 jalur produksi. 

Salah satu merger terbesar Indonesia, dekogen nikel ini dapat menghasilkan hingga 1,9 juta ton nikel (NPI) per tahun. Kemudian, Widodo meresmikan perusahaan pada tanggal 27 Desember 2021. 

Melalui perusahaannya, PT GNI menawarkan investasi jumbo untuk Indonesia, yang bernilai lebih dari Rp42 miliar di wilayah morowal utara morowal di Sulawes tengah.

Lihat Berita dan Artikel Lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *