
Bahlil Buka Peluang Pertamina Bangun Kilang Minyak Baru 1 Juta Barel
PORTALTERKINI, Cilegon- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalima membuka peluang bagi PT Pertamina (PERSO) untuk mengerjakan proyek kilang 1 juta barel sehari.
Perusahaan minyak dan gas milik negara dapat menjadi operator konstruksi kilang raksasa, kata Balil.
Sementara itu, pengembangan kilang 1 juta barel lebih besar dari rencana aslinya. Pada awalnya, pemerintah akan membangun 500.000 barel per hari
Balil mengatakan pemerintah saat ini sedang mempersiapkan rencana konstruksi kilang sambil mempertahankan kualitas minyak.
“Yah, tentang [operator] nanti, kita akan menyerahkan orang -orang yang akan kita diskusikan. Saya pikir pertamina adalah salah satu hal yang harus kita pertimbangkan karena dia adalah orang di bidang energi,”
Kapasitas total yang direncanakan sebesar 1 juta barel per hari didanai oleh investor domestik, termasuk melalui BPI dan Antara. Kilang juga akan dibangun di banyak tempat.
Bahlil sebelumnya menekankan bahwa wacana ini adalah hasil dari konferensi terbatas (RATAS) bersama dengan implementasi teknologi Presiden Prabowo.
Salah satu pertimbangan untuk meningkatkan kapasitas kilang tersebut adalah ketidakseimbangan antara permintaan dan produksi minyak domestik, katanya. Oleh karena itu, pemerintah akan membangun terminal penyimpanan dengan kemampuan yang sama dengan kilang.
Selain itu, Wakil Wakil Ketua Yuliot Tanjung mengkonfirmasi bahwa pembangunan kilang menyebar ke Indonesia timur di Kalimandan Sumatra.
Yuliot mengatakan pada hari Rabu (3 Desember 2025): “Oleh karena itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengajukan amandemen, bukan pada titik tertentu. Jadi itu di Sumatra, Kalimantan, dan mungkin di Indonesia Timur.”
Namun, ia belum menentukan kapasitas untuk mengembangkan setiap penyempurnaan. Menurutnya, proyek ini masih dalam fase integrasi dan diatur oleh ukuran ekonomi.
Mengenai biaya berinvestasi dalam proyek tersebut, Tininott mengatakan partainya masih melakukan perhitungan.
“Ya, itu karena itu ke arah terbaru. Perlu didistribusikan berdasarkan kapasitas, dan ya, itu dihitung lagi,” katanya.
Namun, untuk menghasilkan kilang 500.000 barel, pemerintah mengklaim untuk menginvestasikan $ 12,5 miliar atau RP205,54 triliun (yang diduga nilai tukar Jisdor adalah $ 16.443 per dolar).
Berpikir bahwa ada nilai yang sama, pembangunan kilang 1 juta barel membutuhkan investasi sekitar Rs 41,11 triliun.
Lihat Berita dan Artikel Lainnya di Google News dan WA Channels