Banyak Orang Tidak Sadar, Ini Gaya Hidup yang Bisa Sebabkan Kematian

PORTALTERKINI, Jakarta- Di zaman modern, seperti sekarang, banyak orang cenderung hidup dalam imobilitas atau kurangnya kehidupan, yang dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan dan pola pikir tubuh.

Gaya hidup ini sering ditandai dengan praktik duduk terlalu lama, tidak aktif fisik dan pola yang tidak seimbang.

Namun, kabar baiknya adalah bahwa ada cara -cara sederhana yang dapat kita buat untuk mengatasi gaya hidup yang merangsang dan mulai mengubah kebiasaan sehat. Apa gaya hidup yang dimotivasi?

Laporan biosfarma.co.id, Senin (3/3/2025) adalah gaya hidup yang termotivasi atau gaya hidup pasif yang cenderung mencegah aktivitas fisik dan menghabiskan lebih banyak waktu di lokasi yang stabil.

Menurut Administrasi Kesehatan Indonesia (Administrasi Kesehatan Indonesia), gaya hidup ini mencakup kegiatan yang dilakukan dari tempat tidur dengan biaya kalori yang sangat rendah, kurang dari 1,5 meter.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa gaya hidup imobilitas dapat meningkatkan risiko kematian dan masalah ini sering ditemukan di berbagai belahan dunia. Apa dampak gaya hidup tak bergerak?

Laporan Upbata.ac.id, Senin (3/3/3035) Ketidakmampuan atau gaya hidup termotivasi dapat memiliki dampak kesehatan yang buruk. Menurut para ahli kesehatan, gaya hidup ini dapat meningkatkan risiko banyak penyakit serius.

1. Meningkatkan risiko diabetes

Salah satu efek gaya hidup imobilitas adalah meningkatkan risiko diabetes. Ketidakaktifan fisik, selain praktik makan makanan manis dan berlebihan, dapat menyebabkan obesitas, yang secara langsung terkait dengan resistensi insulin. Insulin sendiri memainkan peran penting dalam memproses gula dalam tubuh, dan ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan diabetes.

2. Tingkatkan risiko penyakit jantung

Gaya hidup imobilitas juga meningkatkan risiko penyakit jantung. Kurangnya gerakan tubuh dapat menyebabkan lemak atau kolesterol di arteri yang mengganggu fungsi jantung. Akibatnya, orang tersebut dalam bahaya masalah serius seperti serangan jantung atau penyakit jantung koroner.

3. merangsang gangguan mental

Tidak hanya mempengaruhi gaya hidup fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental. Seseorang yang jarang bergerak dan lebih tenang di rumah dapat mengalami perasaan stres dan kebosanan karena risiko gangguan kecemasan (gangguan kecemasan) untuk depresi. Bagaimana menangani gaya hidup termotivasi

Laporan oleh Enesis.com, ada beberapa langkah yang dapat mengatasi gaya hidup imobilitas, termasuk:

1. Ubah hari -menjadi -hari

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyesuaikan gaya hidup sehari -hari. Mulailah kebiasaan yang lebih sehat seperti hiking atau bersepeda ke kantor, saya lebih suka tangga daripada lift, dan hindari terlalu banyak.

2. Latihan normal

Langkah selanjutnya untuk mengatasi gaya hidup imobilitas adalah berolahraga secara teratur. Anda dapat melakukan aktivitas ringan seperti peregangan atau, jika memungkinkan, latihan yang lebih serius seperti berlari, berenang atau bersepeda selama setidaknya 30 menit setiap hari.

3. Tingkatkan relaksasi

Cara lain adalah menghabiskan lebih banyak waktu untuk merasa lebih santai. Kegiatan seperti meditasi dan yoga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental.

Memahami efek negatif dari gaya hidup termotivasi untuk kesehatan dan pola pikir tubuh, kita dapat mengambil tindakan pencegahan untuk mencegahnya. (Siti Laela Malhikmah)

Periksa berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *